Jakarta, Gatra.com - Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango mengingatkan kepala daerah dan penyelenggara negara lainnya agar tidak pernah bosan berkoordinasi dengan KPK.
Hal itu dikatakan Nawawi saat KPK dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengukuhkan Forum Penyuluh Antikorupsi Kujang Bersatu Jawa Barat (PAK KBJB). Program Penyuluh Antikorupsi adalah upaya KPK untuk memastikan seluruh elemen masyarakat memiliki kompetensi dalam melakukan pendidikan antikorupsi secara efektif.
“Kami berharap jangan seperti zaman dulu, jangan menganggap KPK ini hantu-hantu yang mengganggu,” kata Nawawi di Bandung, Jumat (11/3).
“KPK inginnya kalau sudah sekali melakukan OTT di suatu daerah, KPK lalu masuk untuk melakukan pencegahan dan berhasil. Tidak terjadi lagi OTT,” tambahnya.
Ia menekankan, konsep pencegahan korupsi itu jauh lebih bagus dari langkah-langkah penindakan. Tapi di suatu titik yang sudah tidak mungkin lagi dicegah, penindakan tetap diperlukan.
“Ada kalanya penindakan itu menjadi langkah pencegahan yang paling tepat,” ujar Nawawi.
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berpesan kepada jajarannya agar jangan sampai salah langkah saat mengambil keputusan.
“Mau pergi kemana, mau ketemu siapa, mau tanda tangan apa, harus dipikirkan baik-baik," pesan Ridwan.
Di sisi lain, ia juga mengakui belum semua daerah di Jabar hasil Monitoring Centre of Prevention (MCP) dan Survei Penilaian Integritas (SPI) baik. Sehingga itu menjadi tugas yang belum selesai untuknya sebagai gubernur bersama kepala daerah lainnya.
“Saya lihat sebagian yang hadir di sini kan tadinya wakil. Tapi karena suatu takdir, yang mayoritas kasusnya adalah korupsi, lalu naik menjadi nomor satu. Jangan diulangi lagi,” pungkasnya.