Banjarmasin, Gatra.com - Selangkah lagi, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Indonesia Banjarmasin akan berubah status menjadi Institut Bisnis dan Teknologi (IBT) Indonesia.
Ketua STIE Indonesia Banjarmasin, Dr. Yanuar Bahtiar SE MSi mengungkapkan, keinginan dari yayasan sudah lima tahun yang lalu meminta kepada penyelenggara pendidikan untuk meningkatkan status dari sekolah tinggi menjadi institut. "Karena ada kendala internal, baru tahun ini secara resmi kami menyerahkan dokumen perubahan bentuk dari sekolah tinggi menjadi institut," ujar Yanuar kepada Gatra.com, Jumat (11/3).
Disampaikannya, Tahun 2013, STIE Indonesia Banjarmasin yang berlokasi di Jalan Brigjen Hasan Basri Kayutangi Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel) itu masuk 100 besar perguruan tinggi terbaik se-Indonesia. Tahun 2020 masuk ranking ke 160 baik PTN maupun PTS. “Dengan prestasi itu, maka saatnya kami mengembangkan sayap,” ucapnya.
Yanuar membeberkan, untuk mewujudkan STIE menjadi institut, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi di antaranya sumber daya manusia atau dosen. “Kami juga menambah sekurangnya satu program studi yang berbasis sains dan teknologi, ini setidaknya membutuhkan lima orang dosen,” cetusnya.
Saat ini, papar Yanuar, peluang yang sangat besar ada pada S2 magister akuntansi. Sedangkan teknologi informasi nanti untuk IBT Indonesia.
“Kalau respons baik, kita menggabungkan antara bisnis dan teknologi dengan prodi baru bisnis digital. Karena kita sekarang serba teknologi, baik belanja dan lainnya. Jadi harapan kita bisa memfasilitasi segala kebutuhan SDM yang berhubungan dengan bisnis dan digital,” ujarnya.
Ia menambahkan, ke depan pengembangan kampus akan terus ditingkatkan. Yayasan sudah menyiapkan lahan 1.000 meter persegi yang juga berlokasi di Kota Banjarmasin.
“Harapan kita, IBT Indonesia menjadi institut yang menghasilkan lulusan berkualitas untuk pengembangan SDM di Kalsel dan Indonesia. IBT Indonesia akan menjadi pionir setidaknya ditingkat Kalimantan,” tandasnya.