Batanghari, Gatra.com - Bupati Batanghari Muhammad Fadhil Arief berhasil memompa jantung Tim Batanghari FC sebelum berangkat menuju Surabaya, Jawa Timur.
Tim berjuluk Laskar Tapa Malenggang ini mewakili Provinsi Jambi dalam gelaran Piala Soeratin U-17 tahun 2022. Pelepasan 32 pemain dan official berlangsung di serambi rumah dinas Bupati Batanghari, Kamis (10/3).
Ketua KONI Batanghari Arzanil dalam sambutannya mengatakan, Batanghari FC berada dalam Grup D bersama Bali dan Nusa Tenggara Barat. Pertandingan dijadwalkan berlangsung tanggal 14 hingga 26 Maret 2022.
"Ingat, kita berjuang untuk Provinsi Jambi. Mudah-mudahan kita bisa mengalahkan Bali dan NTB agar masuk ke babak 16 besar," kata lelaki akrab disapa Canel.
Bupati Fadhil Arief berusaha optimal memberikan support terhadap pemain dan official. Apalagi dirinya merupakan salah satu pendiri Batanghari FC. Tak hanya itu, Fadhil Arief juga menjabat Ketua Asprov PSSI Jambi.
"Hari ini saya berdiri banyak kapasitas, pertama sebagai Bupati Batanghari, salah satu pendiri Batanghari FC dan Ketua Asprov PSSI Jambi. Beban saya banyak, kalau sampai adik-adik terlantar, bahaya ini," ucapnya.
Bicara kualitas sepak bola Jambi, kata Fadhil, harus diakui sedikit tertinggal dari tim-tim Pulau Jawa. Ia akan mengurangi ketimpangan dengan perekrutan bibit sepak bola secara rutin di Provinsi Jambi.
"Saya meyakini adik-adik sudah dipersiapkan secara matang oleh pelatih. Kualitas tak jadi nomor satu, tapi jiwa tarung harus di depan," ujarnya.
Fadhil mencontohkan Timnas Korea Selatan yang mampu menembus putaran semifinal Piala Dunia 2002. Padahal kematangan teknik permainan ketinggalan jauh dari tim asal Eropa, Afrika dan Amerika.
"Keberhasilan tersebut karena semangat tarung pemain Timnas Korea Selatan ketika itu sangat tinggi," ucapnya.
Apa indikasi semangat tarung tinggi, pemain tak gampang protes terhadap keputusan wasit. Fadhil berujar pelatih itu manusia, pasti ada salah dan khilaf.
"Sewaktu pemain sering protes, maka energi pemain akan habis untuk protes. Puncak protes timbul dongkol, kalau sudah dongkol, maka permainan tak karuan lagi," katanya.
Pemain Batanghari FC selama laga Piala Soeratin U-17 di Surabaya, kata Fadhil, tolong hindari gampang protes. Keluarkan semua kemampuan dan harumkan nama Jambi dengan meraih kemenangan.
"Saya telah memompa semangat pemain, manajer dan pelatih Batanghari FC tolong pompa juga semangat pemain," ucapnya.
Strategi tepat akan sangat menentukan hasil akhir. Ia mengaku tak pernah ketinggalan memperhatikan perjalanan sepak bola Batanghari, mulai gelaran Liga 3 hingga Gubernur Cup.
"Saya melihat begitu bagus kualitas pemain kita ketimbang kabupaten/kota lainnya, tapi malah kalah. Makanya semangat tarung harus tinggi guna mencapai juara, tapi tak boleh jumawa," katanya.
Selaku kepala daerah, dia mengajak seluruh masyarakat Provinsi Jambi khususnya Kabupaten Batanghari memberikan doa terbaik. Harapan besar doa masyarakat mampu mewujudkan Batanghari FC menembus final.
"Saya tak bisa ikut berangkat, tapi kalau tim ini terus menerus menang, saya akan berangkat ke Surabaya. Kalau adik-adik mengharumkan Batanghari, saya akan berikan reward, orang yang berjasa terhadap daerah harus dapat reward," ujarnya.
Kesehatan pemain harus nomor satu. Ia berpesan pemain tak boleh iba hati dan tersinggung. Karena prinsip anak muda Tangguh, tak akan mudah iba hati apalagi tersinggung.
Pelepasan bus rombongan Tim Batanghari FC oleh Bupati Fadhil Arief menuju Surabaya turut dihadiri Ketua Askab PSSI Batanghari, Tandri Syaputra dan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga, Ardani Z Putra.