Banyumas, Gatra.com – Sebagian perajin di sentra penghasil tempe Desa Pliken, Kecamatan Kembaran, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah terpaksa menghentikan produksi akibat kenaikan harga kedelai yang cukup signifikan beberapa waktu terakhir.
Kepala Desa Pliken, Parjito mengatakan sebagian perajin tidak mampu lagi memberi kedelai yang harganya naik. Perajin juga masih harus menanggung biaya produksi lainnya, seperti daun pisang, tenaga kerja, hingga pemasaran.
Dia mengungkapkan, jumlah perajin tempe di Pliken sekitar 1.000-an orang. Namun, akibat lonjakan harga kedelai, jumlah itu dipastikan sudah jauh berkurang. Dia tak menyebut angka pasti jumlah perajin yang masih bertahan.
“Ya jumlah perajinnya sekitar 1.000-an. Kalau sekarang yang mungkin bisa berkurang, melihat situasi dan kondisi harga kedelai yang semakin naik,” ucapnya.
Adapun perajin yang masih bertahan memilih untuk mengecilkan ukuran tempe atau mengurangi jumlah produksi harian.
“Antisipasi harga, kedelai naik, bagi warga yang berinisiatif untuk mengurangi kiloannya, atau dikecilin ukurannya,” kata Parjito.
Menurutnya, di desanya merupakan sentra tempe terbesar di Banyumas. Dalam sehari kebutuhan kedelai mendapai 15 ton. Tempe tersebut didistribusikan ke lima kabupaten, meliputi Banyumas, Banjarnegara, Cilacap, Purbalingga, hingga Kebumen.
“Itu ke pasar-pasar tradisional di Barlingmascakeb,” ujarnya.
Terpisah, Bupati Banyumas, Achmad Husein menjamin kenaikan harga kedelai tidak memengaruhi jumlah pasokan kedelai di Banyumas. Sebab, telah terjalin komunikasi yang baik antara distributor kedelai dan Pemkab Banyumas.
Husein menjelaskan, total kebutuhan kedelai di Kabupaten Banyumas sekitar 75 ton per hari. Sebagian besar diserap oleh lima sentra industri tempe dan tahu. Dia meminta kepada pemerintah pusat mencarikan jalan keluar persoalan tersebut.
Dia berharap agar para perajin bisa mensiasati situasi kenaikan harga kedelai, kaitan dengan tuntutan pasar yang ada, sehingga konsumen tidak kecewa dengan dampak kenaikan harga kedelai terhadap produk tempe yang dihasilkan.