Jakarta, Gatra.com – Head of Category Plan and Activation Mondelz Indonesia, Rizky Maulana Kurniawan, menyampaikan bahwa sesuai hasil survei “The State of Snacking” menunjukkan bahwa sejumlah 93% responden di Indonesia mencari camilan untuk meningkatkan kesehatan mental.
Rizky dalam keterangan pers, Kamis (10/3), mengatakan, angka tersebut lebih tinggi dibandingkan data global yang tercatat yakni 75% mencari camilan untuk hal yang sama.
Berdasarkan survei tersebut, lanjut Rizky, sebanyak 72% responden juga mengatakan bahwa motivasi utama mereka dalam memilih camilan adalah sebagai hadiah untuk diri mereka sendiri (self-reward).
Bahkan, kegiatan ngemil dianggap sebagai waktu untuk melepaskan diri dari beban mental yang mengelilingi setiap hari. Sejumlah 61% setuju bahwa camilan memang seharusnya ditujukan untuk kebahagiaan atau kepuasan diri.
Rizky menjelaskan, survei “The State of Snacking” ini untuk mempelajari kebiasaan konsumen dan menemukan berbagai pemahaman baru tentang peran camilan, baik fungsional maupun emosional, pada konsumen di Indonesia dan 11 negara lainnya.
“Survei The State of Snacking ini merupakan bagian dari upaya Mondelz International dalam memahami kebutuhan konsumen di seluruh dunia, termasuk di Indonesia,” ujarnya.
Soal hasil survei tersebut, Psikolog & Co-founder Rumah Psikologi TigaGenerasi, Saskhya Aulia Prima, menjelaskan, temuan tentang peran camilan sebagai hadiah (self-reward) untuk membahagiakan diri.
“Kebutuhan akan ngemil banyak muncul untuk meredam stres dan mencari kenyamanan yang dibutuhkan ketika jeda atau menyelesaikan pekerjaan, terutama bagi milenial dan Gen Z,” katanya.
Menurut Saskhya, hal tersebut sangatlah mungkin karena secara biologis perilaku makan atau ngemil dapat menyalakan reward system di otak yang menghasilkan hormon bahagia atau dopamine.
Ia menjelaskan bahwa dengan melakukan self reward, seseorang akan merasa senang, sehingga bisa memotivasi diri untuk melakukan sesuatu dengan lebih baik lagi. Namun sayangnya, banyak orang yang masih belum terlalu memahami bahwa self reward itu sesuatu yang perlu, tidak egois, tidak lari dari tanggung jawab, dan sebaliknya justru akan meningkatkan kinerja, kesehatan mental, serta fisik.
“Bagi kebanyakan orang, self reward merupakan kemampuan yang perlu dilatih, sebagai penghargaan untuk diri sendiri setelah melakukan suatu hal yang menjadi tujuan atau target, sehingga menerapkan momen pengingat seperti #JamNgemil dapat menjadi salah satu cara untuk melatih keterampilan self reward,” katanya.
Sementara itu, Head of Corporate and Government Affairs Mondelez Indonesia, Khrisma Fitriasari, mengatakan, pentingnya peran camilan untuk kesehatan mental sebagaimana hasil survei, maka pihjaknya mengajak masyarakat untuk menerapkan #JamNgemil.
Menurutnya, #JamNgemil yaitu meluangkan waktu sejenak di antara kesibukan sehari-hari, untuk menikmati camilan favorit, sehingga momen ini dapat digunakan sebagai cara sederhana dalam menyenangkan dan mengapresiasi diri.
Ia menjelaskan, inisiatif #JamNgemil merupakan bentuk lanjutan dari inisiatif #NgemilBijak yang telah diluncurkan Mondelez Indonesia pada tahun sebelumnya, guna mendorong masyarakat agar bisa meraih manfaat baik camilan bagi tubuh dan juga pikiran.
“Momen #JamNgemil sebaiknya diterapkan secara #NgemilBijak (mindful snacking), yakni dengan sepenuhnya fokus akan momen ngemil tersebut, sehingga dapat menyadari kebutuhan tubuh, dan mendapatkan manfaat baik dari camilan untuk membahagiakan diri,” kata Khrisma.
Ia menyampaikan, Mondelez Indonesia dengan produk-produknya yang ikonik seperti biskuit Oreo, cokelat Cadbury, dan Keju KRAFT telah menjadi bagian tak terpisahkan dari masyarakat Indonesia yang melengkapi setiap momen ngemil.
“Mondelez Indonesia berharap hadirnya survei The State of Snacking, serta inisiati f#JamNgemil ini bisa menjadi inspirasi bagi masyarakat agar bisa meraih manfaat tersebut bagi tubuh maupun pikiran, utamanya di masa pandemi yang tak menentu ini,” kata Rizky.