Jakarta, Gatra.com - Kehadiran lagu anak-anak di Indonesia masih minim. Mendikbudristek, Nadiem Makarim, menyoroti persoalan itu. Sebagai bukti dari minimnya lagu anak, ia bahkan kesulitan mencari lagu yang sesuai dengan kebutuhan anak.
Menurut Nadiem, kehadiran lagu anak yang tak hanya menghibur, namun juga mendidik adalah sebuah hal penting. Menurutnya, lagu anak punya fungsi penting sebagai salah satu upaya penguatan karakter anak.
"Pertumbuhan dan penguatan karakter anak lewat lagu itu berguna dalam menghadirkan calon pemimpin berbudaya," ujar Nadiem dalam Taklimat Media daring, Rabu (9/3).
Mantan bos Gojek ini berpandangan musik merupakan medium pendidikan karakter yang bisa dimanfaatkan baik di sekolah maupun rumah. Untuk itu, perlu dilakukan sebuah langkah guna menumbuhkan kembali produksi lagu anak-anak di tanah air.
Kontes Kita Cinta Lagu Anak (Kila) 2022 menjadi satu upaya mendorong lagu anak tersebut. Fokus pada musik anak tersebut, akan ada pada pendidikan karakter anti intoleransi dan anti perundungan.
"Melalui karya-karya yang dihasilkan dari kegiatan ini, anak-anak kita saling berbagi pesan, baik tentang sikap tenggang rasa, saling menghargai, dan rasa cinta terhadap perbedaan," tutur Nadiem.
Sementara itu, Dirjen Kebudayaan Kemdikbudristek, Hilmar Farid, menuturkan bahwa Kila akan berfokus pada pengembangan lagu anak. Peluncuran Kila dimaknai sebagai pembangunan semangat persaudaraan dari lagu-lagu anak.
"Dengan itu juga tujuan kila untuk terus membangun semangat persaudaraan, saling menghargai, cinta perbedaan di antara anak-anak," tandasnya.