Semarang, Gatra.com - Aliansi Mahasiswa Jawa Tengah (AMJ) mengajak kaum mahasiswa untuk memiliki kepekaan sosial yang tinggi, serta jeli dalam melihat problematika bangsa.

Koordinator AMJ Abdul Aziz mengatakan, apa yang disampaikan oleh juru bicaranya Maulana saat aksi Tunda Pemilu 2024 dan dukungan kepada Cak Imin, pada Sabtu (5/3) lalu adalah murni hasil kesepakatan diskusi.

“Respon kami terhadap penundaan pemilu merujuk pada statemen Cak Imin bahwasanya, usulan penundaan pemilu lebih ideal daripada wacana 3 periode. Tunda Pemilu disini adalah bentuk tuntutan kami kepada pemerintah untuk menyelesaikan tanggung jawabnya yang belum tuntas,” ungkapnya, Rabu (9/3).

Dia menegaskan, mahasiswa hendaknya memiliki kepekaan sosial yang tinggi dan jeli melihat problematika bangsa. Banyak hal yang harus dipertimbangkan, mengingat stabilitas ekonomi Negara butuh pemulihan secara intensif.

“Recovery pasca Covid-19, ancaman krisis pangan, tingginya angka pengangguran, rakyat menderita. Pemilu 2024 harus ditunda adalah harga mati. Tak henti-hentinya kami menegaskan hal tersebut,” sebutnya.

Menurutnya, rakyat butuh ketentraman dalam berkehidupan dengan layak seperti semula . “Harus ada solusi dari berbagai persoalan tersebut, dibanding harus mengikuti pemilu lagi dalam waktu yang relatif singkat dan terkesan mengabaikan nilai dasar yang menjadi kebutuhan rakyat itu sendiri,” bebernya.

Apalagi, AMJ juga melihat anggaran yang diusulkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam penyelenggaraan Pemilu sebesar Rp76,6 triliun, belum disepakati DPR dan pemerintah. "Anggaran Pemilu ini juga butuh biaya yang besar. Jadi sangat logis menjadi salah satu pertimbangan, kenapa AMJ sepakat Pemilu ditunda dulu," katanya.

Aziz menambahkan, pemberitaan aksi AMJ yang didalamnya mencantumkan nama kampus, merupakan murni dari media dalam melakukan pengembangan berita. Peserta yang hadir dalam forum tersebut datang secara sukarela.

“AMJ memanggil seluruh elemen mahasiswa untuk berlomba-lomba memberikan gagasan terbaik menghadapi persoalan bangsa. Mari menjunjung semangat demokrasi, dan saling menghargai perbedaan pendapat,” tukasnya.