Karanganyar, Gatra.com-Pangkalan elpiji 3 kilogram diminta menjual barang bersubsidi hanya ke pengecer langganannya saja. Ini supaya menjaga ketersediaan dan antisipasi lonjakan harga elpiji 3 kilo di tengah kenaikan elpiji non subsidi.
"Jangan sampai kenaikan harga nonsubsidi elpiji, membuat penanganan elpiji subsidi kewalahan. Beberapa antisipasi sudah disiapkan. Termasuk menertibkan pengecer yang menjadi langganan pangkalan," kata Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam Setda Pemkab Karanganyar, Sri Asih Handayani kepada wartawan di ruang kerjanya, Selasa (8/3).
Penting diketahui, harga elpiji non subsidi saat ini Rp15.500 perkilogram. Adapun sebelumnya pada 2021 lalu Rp13.500 perkilogram
Asih, sapaan akrabnya, menyebut langkah antisipasi kelangkaan elpiji subsidi akibat imbas kenaikan non subsidi menyasar pada pengelolaan di pangkalan.
"Pangkalan harus tahu betul siapa langganannya. Jangan menjual yang bukan langganan. Di tiap pangkalan sudah jelas berapa banyak jatahnya untuk dijual," katanya.
Ia mengakui tak setiap saat bisa mengawasi penjualan di pangkalan. Terutama di wilayah perbatasan. Padahal wilayah tersebut kerap terjadi kesulitan barang karena manajemen kurang bagus.
"Warga luar kota membeli di pangkalan kita. Sebenarnya itu bisa memicu kelangkaan. Ini juga dikarenakan distribusinya masih terbuka," katanya.
Pihaknya juga menekankan hal sama ke SPBU dan agen. Mereka diminta tetap konsisten menyalurkan sesuai alur dan sasaran yang telah ditetapkan.
"Di Karanganyar terdapat 30 SPBU dan 16 agen. Data penyaluran jelas. Itu saja. Jangan beralih kemana-mana," lanjutnya.
Kabupaten Karanganyar mendapatkan alokasi 37.777 matriks ton elpiji 3 kilo selama setahun. Jumlah ini meningkat dibanding tahun lalu sebanyak 35.900 matriks ton.
Sejauh ini penyaluran masih aman terkendali. Selanjutnya, Bupati Karanganyar Juliyatmono akan berkoordinasi ke Pemprov Jateng supaya dilakukan evaluasi serapan elpiji subsidi.
Tujuannya, BPH Migas merekomendasi kenaikan alokasi ke Kabupaten Karanganyar.
"Evaluasi tiap 3 bulan. Karanganyar sedang mendongkrak UMKM sehingga konsumsi elpiji menjadi kebutuhan mendesak," katanya.