Sragen, Gatra.com - Pembelajaran Tatap Muka (PTM) jenjang SD dan SMP sederajat di Kabupaten Sragen, Jateng akhirnya dibatasi. Dari sebelumnya PTM penuh, kini hanya 50 persen dalam dua shift sehari. Selain itu, durasi kegiatan belajar mengajar (KBM) juga dukurangi.
Kebijakan itu dilakukan menyusul lonjakan kasus Covid-19 yang terus terjadi di Bumi Sukowati dalam beberapa waktu terakhir. Hal itu membuat status Kabupaten Sragen kembali naik ke posisi PPKM level 3.
Kepala Disdikbud Sragen, Suwardi mengatakan dengan kondisi PPKM level 3 saat ini, pembelajaran tatap muka memang masih tetap berjalan namun dikurangi potensi kerumunan.
"Kalau PTM tetap jalan tapi 50 persen. Jadi anak-anak masuk separuh-separuh. Kita buat dua shift, yang 50 persen pagi selang satu jam kita masukkan 50 persen shift kedua," paparnya, Senin (7/3).
Pemberlakuan pembatasan 50 persen itu dilakukan sejak awal Maret. Suwardi menegaskan kebijakan itu dilakukan untuk tetap menjaga agar PTM tetap berjalan setiap hari namun risiko penyebaran Covid-19 bisa ditekan. Potensi kerumunan juga dikurangi.
"Intinya siswa tetap bisa bertemu setiap hari tapi juga pembelajaran tetap aman," urainya.
Guna mencegah penyebaran, semua sekolah ditekankan untuk menetapkan protokol kesehatan dengan ketat.
Di antaranya dengan mewajibkan semua siswa guru dan karyawan mengenakan masker. Menjaga jarak, tidak berkerumun serta membiasakan cuci tangan, cek suhu hingga menggunakan hand sanitizer.
"Alhamdulillah sampai sekarang masih relatif aman dan PTM bisa berjalan lancar meski harus dikurangi kapasitasnya 50 persen," tandasnya.