Magelang, Gatra.com – Subholding Gas Pertamina, yakni PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) berkomitmen untuk terus memajukan Balai Ekonomi Desa (Balkondes) di Desa Karangrejo, Borobudur, Magelang dan mendukung program destinasi super prioritas pemerintah.
Terbaru, Balkondes PGN Karangrejo memperkenalkan Gasblock sebagai ikon terbaru dari Balkondes Karangrejo sebagai perwujudan interaksi dan kolaborasi energi baik gas bumi yang ramah lingkungan, serta Desa Energi PGN yang unik, asri, dan kaya akan budaya Indonesia.
Beberapa fasilitas baru ditambahkan untuk meningkatkan kenyamanan dan menarik minat wisatawan. Untuk mewujudkan kolaborasi energi dalam lanskap keindahan bumi Borobudur, melalui PGN Solution, PGN membangun pipa gas sepanjang 3.900 meter untuk melayani 204 sambungan jaringan gas bumi rumah tangga warga sekitar balkondes tepatnya di Dusun Kretek dan Bumen.
Sebagai ikon yang baru dan unik, Gasblock memasang monumen Meter Regulating System (MRS) ukuran G.1600 yang biasanya digunakan untuk pelanggan industri dan Bulk Customer dengan diameter pipa 12 inch dan 16 inch. Selanjutnya, menggunakan energi gas bumi sebagai energi untuk water heater homestay balkondes, meja obor beberapa lokasi, obor api abadi di beberapa titik.
“Tujuan dibangunnya Balkondes Karangrejo adalah sebagai wadah dan wujud manunggalnya perusahaan dan masyarakat dalam meningkatkan pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitar. Selain itu, juga memperkenalkan Desa Karangrejo sebagai desa energi,” ujar General Manager Sales Operation Region 3 Wilayah Jatim Jateng (SOR 3), Iwan Yuli Widyastato dalam sambutannya saat syukuran Balkondes PGN Karangrejo, Sabtu (5/3).
Desa Energi Karangrejo sudah tersertifikasi yang membuktikan bahwa layanan homestay ini dapat diandalkan. Balkondes PGN Karangrejo memiliki layanan homestay yang terdiri atas 4 (empat) homestay family, 2 (dua) homestay couple, dan 4 (empat) room single. Selain itu, juga tersedia resto, meeting room dan weeding room.
Camat Borobudur Subianto mengatakan, saat ini banyak kemajuan yang dirasakan pendudukan Karangrejo. Salah satunya dengan keberadaan Balkondes PGN Karangrejo. Kerja sama masyarakat dan pemerintah desa diharapkan dapat menjadi panutan bagi 19 desa lainnya di Borobudur.
“Insyaallah tidak lama lagi, kami akan menjadi kecamatan yang mandiri. Diawali dari desa yang mandiri secara anggaran. Desa Karangrejo merupakan salah satu desa di Borobudur yang memiliki kemandirian dari sisi anggaran, tidak hanya pada dana desa,” ujar Subianto.
Masyarakat Desa Karangrejo diajak aktif mengelola Balkondes dan seluruh keuntungan dari kegiatan wisata di Desa Karangrejo masuk ke pemerintah desa sehingga memberikan dampak positif terhadap masyarakat sekitar.
Subianto menambahkan, di era pandemi COVID-19, Balkondes Karangrejo sudah bisa mendapatkan pemasukan sebanyak Rp200 juta dari Penghasilan Asli Desa (PAD). “Artinya, Desa Karangrejo tidak terpengaruh oleh pandemi. Oleh karenanya, kekuatan kebersamaan mari digaungkan lebih luas lagi dan bisa menularkan di desa lainnya. Sangat bangga dan terima kasih kepada PGN yang telah mendampingi kami di Borobudur, terutama di Karangrejo,” ucap Subianto.
Di kesempatan yang sama, Kepala Desa Karangrejo, Muhammad Heli Rofikun menyatakan, Desa Karangrejo harus menjadi penopang keberadaan Candi Borobudur. Balkondes juga menjadi salah satu andalan wisata Desa Karangrejo dalam memberikan PAD Pemerintah Desa Karangrejo. Sehingga, saat ini sudah banyak warga yang bekerja di Balkondes Karangrejo.
“Alhamdulillah, selama ini kami di-support oleh PGN untuk pengembangan pariwisata di desa kami. Pertama, kami sudah dibikinkan Balkondes, pengembangan spot-spot baru yang mana juga diberikan PGN kepada Pemerintah Desa Karangrejo,” kata Heli.