Jakarta, Gatra.com- Presiden Direktur PT Bank DBS Indonesia, Paulus Sutisna mengatakan, sustainable finance membuat industri perbankan memainkan peran kunci dalam menggalakkan dan turut berpartisipasi dalam menjaga kelestarian dan keseimbangan lingkungan.
Sebagai bank yang digerakkan oleh tujuan positif atau purpose-driven, di tahun 2021 Bank DBS Indonesia berhasil menekan angka emisi karbon dioksida sebesar 12% menjadi 5.131 karbon dioksida ekuivalen (TCO2e) dari 5.836 TCO2e emisi karbon dioksida yang dihasilkan pada tahun 2020.
"DBS Group berkomitmen mencapai emisi nol bersih pada 2050," kata Paulus dalam keterangan tertulisnya, Senin (7/3).
Keseriusan Bank DBS Indonesia dalam agenda keberlanjutan terbagi menjadi tiga pilar sustainability, yaitu Responsible Banking, Responsible Business Practices dan Creating Social Impact.
Menurut lembaga survei Our World in Data, angka emisi karbon di Indonesia pada tahun 2020 telah mencapai lebih dari 580 juta metrik ton karbon dioksida ekuivalen (MtCO2e).
Walau angka tersebut menurun sebanyak hampir 70 juta (12%) pada tahun 2021, Indonesia masih memerlukan banyak dukungan dan bantuan dari berbagai pihak untuk mencapai emisi nol bersih pada tahun 2060.
Salah satu upaya untuk menangani masalah tersebut adalah melalui sustainable finance, sebuah bentuk pengambilan keputusan investasi untuk mempertimbangkan lebih dari sekadar keuntungan finansial, tetapi juga faktor lingkungan dan sosial.