Slawi, Gatra.com - Identitas mayat perempuan muda yang ditemukan di area persawahan Desa Dukuhturi, Kecamatan Dukuhturi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah pada Sabtu (5/3) terungkap. Perempuan yang diduga korban pembunuhan itu diketahui sedang hamil.
Wakil Kepala Polres Tegal, Kompol Didi Dewantoro mengungkapan bahwa berdasarkan hasil identifikasi, identitas perempuan yang mayatnya ditemukan di parit areal persawahan Desa Dukuhturi yakni Narti Dwi Yanti, berusia 19 tahun. "Korban berasal dari Desa Karangsembung, Kecamatan Songgom, Kabupaten Brebes," kata Didi di Mapolres Tegal, Minggu (6/3).
Menurutnya, mayat korban sudah dilakukan otopsi oleh tim Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Jawa Tengah di RSUD dr Soeselo Slawi, Sabtu sore (5/3). Dari pemeriksaan diketahui terdapat sejumlah luka akibat kekerasan benda tumpul seperti luka memar di kepala, wajah, leher, dada, dan anggota gerak, serta luka lecet pada wajah, leher, dan anggota gerak.
"Penyebab kematian karena cekikan pada leher yang menyebabkan gangguan jalan nafas. Korban diperkirakan meninggal 6-12 jam sebelum pemeriksaan," jelasnya.
Ia menambahkan, hasil pemeriksaan juga menunjukkan jika korban sedang dalam kondisi hamil. "Korban sedang hamil enam bulan," ucapnya.
Penyelidikan masih dilakukan untuk mengungkapkan kasus ini, termasuk pelaku yang diduga menghabisi nyawa korban. "Satreskrim sedang berupaya dan masih dilakukan penyelidikan untuk mengungkap perkara ini," tegasnya.
Sebelumnya diberitakan, penemuan mayat perempuan muda menggegerkan warga Desa Dukuhturi, Kecamatan Dukuhturi, Kabupaten Tegal, Sabtu (5/3). Warga sempat mendengar keributan di lokasi penemuan.
Mayat perempuan tanpa identitas itu ditemukan warga di area persawahan sekitar pukul 06.00 WIB. Saat ditemukan, kondisinya telungkup di saluran irigasi.
Mayat itu tampak mengenakan celana panjang berwarna ungu dan tank top berwarna abu-abu dengan motif garis-garis. Tidak ditemukan petunjuk identitas maupun barang-barang lain di sekitar lokasi penemuan.
Salah seorang warga, Hartoyo mengatakan, mayat pertama kali ditemukan oleh seorang petani dan selanjutnya dilaporkan ke pemerintah desa dan polisi.
"Pas pertama ditemukan di parit, kondisi hanya kelihatan punggung dan telapak kaki kanan. Kepala sama tangan masuk ke air," katanya.
Menurut Hartoyo, sekitar pukul 02.30 WIB sebelum penemuan mayat, warga sempat mendengar suara sepeda motor ke arah sawah dan keributan di lokasi penemuan. Namun belum diketahui apakah keributan itu ada hubungannya dengan penemuan mayat tersebut atau tidak. "Warga tidak ada yang kenal dengan perempuan tersebut," kata dia.