Moskow, Gatra.com - Presiden Rusia, Vladimir Putin menilai sanksi yang dijatuhkan oleh negara-negara barat atas invasinya ke Ukraina mirip deklarasi perang.
"Tapi bersyukur belum sampai ke situ," katanya di pusat Pelatihan Penerbangan Aeroflot, Moskow pada Sabtu (5/3) waktu setempat, dikutip BBC.
Putin memperingatkan, pemberlakuan zona larangan terbang di Ukraina oleh negara-negara barat akan dianggap sebagai partisipasi konflik militer. Selain itu, ia juga menolak saran untuk memberlakukan darurat militer di Rusia.
Dalam komentar terbarunya, Putin berusaha untuk membenarkan perang di Ukraina. Ia menegaskan bahwa upaya ini untuk membela komunitas berbahasa Rusia di sana melalui "demiliterisasi dan de-Nazifikasi" Ukraina.
"Tentara kami akan memenuhi semua tugas. Saya tidak meragukan itu sama sekali. Semuanya akan berjalan sesuai rencana," ucapnya.
Dia menambahkan, hanya tentara profesional yang diturunkan dalam konflik militer ini. Bahkan, tidak ada wajib militer bagi masyarakat sipil Rusia.
Sejak dimulainya invasi Rusia 10 hari lalu, negara-negara barat telah memberlakukan serangkaian sanksi terhadap Rusia. Misalnya pembekuan aset luar negeri Putin dan pengecualian sejumlah bank Rusia dari sistem pembayaran internasional Swift.
Akibat konflik militer ini, banyak perusahaan multinasional telah menghentikan operasinya di Rusia. Zara, Paypal, dan Samsung menjadi merek global terbaru yang menangguhkan perdagangan di sana. Akibatnya, nilai mata uang Rusia jatuh dan memaksa bank sentral Rusia untuk menggandakan suku bunga.