Home Internasional Putin: Larangan Terbang Picu Konsekuensi Bencana Kolosal Dunia

Putin: Larangan Terbang Picu Konsekuensi Bencana Kolosal Dunia

Moskow, Gatra.com- Presiden Rusia Vladimir Putin telah memperingatkan kekuatan Barat agar tidak memaksakan "zona larangan terbang" di atas Ukraina, dengan mengatakan upaya semacam itu oleh negara lain akan dilihat sebagai langkah ke dalam konflik militer antara pasukan Rusia dan Ukraina.

“Setiap gerakan ke arah ini akan kami anggap sebagai partisipasi dalam konflik bersenjata oleh negara itu,” kata Putin dalam pertemuan dengan karyawan Aeroflot di luar Moskow, Sabtu.

Dia menambahkan bahwa memberlakukan zona larangan terbang akan memiliki "konsekuensi kolosal dan bencana tidak hanya untuk Eropa tetapi juga seluruh dunia".

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan tidak adanya zona larangan terbang memberi Rusia "lampu hijau" untuk terus membom kota-kota Ukraina. Dia telah mengecam NATO karena menolak untuk memberlakukan zona larangan terbang di negaranya, memperingatkan bahwa "semua orang yang mati mulai hari ini juga akan mati karena Anda".

NATO mengatakan zona larangan terbang, yang akan melarang semua pesawat tidak sah terbang di atas Ukraina, dapat memicu perang yang meluas di Eropa dengan Rusia yang bersenjata nuklir.

Tetapi ketika Amerika Serikat dan anggota NATO lainnya mengirim senjata ke Kyiv dan lebih dari 1,2 juta pengungsi tumpah ke seluruh benua itu, konflik tersebut telah menarik negara-negara yang jauh melampaui perbatasan Ukraina.

Putin menegaskan kembali tujuannya di Ukraina adalah untuk membela komunitas berbahasa Rusia melalui “demiliterisasi dan de-Nazifikasi” negara itu sehingga menjadi netral.

Ukraina dan negara-negara Barat telah menolak ini sebagai dalih tak berdasar untuk invasi yang ia luncurkan pada 24 Februari dan telah memberlakukan berbagai sanksi yang bertujuan untuk mengisolasi Moskow.

“Sanksi yang dikenakan ini mirip dengan deklarasi perang, tetapi syukurlah tidak sampai ke sana,” kata Putin, berbicara kepada sekelompok pramugari wanita di pusat pelatihan Aeroflot.

Presiden juga mengatakan tidak ada wajib militer yang terlibat dalam apa yang disebut Kremlin sebagai "operasi militer khusus", yang katanya hanya dilakukan oleh tentara profesional.

“Tidak ada satu wajib militer dan kami tidak berencana untuk itu,” kata Putin. “Tentara kita akan memenuhi semua tugas. Saya tidak meragukan itu sama sekali. Semuanya akan direncanakan.”

Putin juga menepis desas- desus bahwa semacam darurat militer atau situasi darurat dapat diumumkan di Rusia.

“Hukum militer seharusnya hanya diperkenalkan dalam kasus-kasus di mana ada agresi eksternal … kami tidak mengalaminya saat ini dan saya harap kami tidak akan mengalaminya,” kata Putin.

292