Sleman, Gatra.com - Konser musik rock Jogjarockarta bakal digelar lagi, 24-25 September mendatang. Beradaptasi di masa pandemi, penonton akan menikmati konser dari atas mobil jip.
Anas Sahrul Alimi, CEO Rajawali Indonesia, selaku penyelenggara, menyatakan konser Jogjarockarta kelima ini akan digelar di Landasan Udara Gading, Wonosari, Gunungkidul.
"Jogjarockarta terakhir digelar 2020, gelaran terakhir nasional sebelum pandemi diumumkan. Waktu itu tampil band rock dunia, Scorpion dan Whitesnake," ujar Anas saat jumpa pers di Tebing Breksi, Sleman, Jumat (4/3).
Tahun ini, band-band cadas kelas wahid nasional bakal tampil, yakni Burgerkill, Dead Squad, Death Vommit, dan Seringai. Ada pula band rock senior macam Edane, Jamrud, dan SID, serta band muda seperti Serigala Malam.
Anas mengakui, kali ini susah menghadirkan band mancanegara. Hal ini karena situasi pandemi yang membuat jumlah penonton dibatasi, sehingga panitia harus berhitung lagi soal dana yang masuk dan biaya produksi, termasuk tarif artis.
"Kenapa tidak undang band luar? Ya karena mahal. Jogjarockarta biasanya 20 ribu tiket. Tahun ini 4000 tiket untuk dua hari. Kami harus berhitung biaya produksi secara matang," katanya.
Selain itu, Jogjarockarta kali ini ingin menyuguhkan konsep baru, yakni memberi tempat untuk band-band Indonesia yang pernah menggelar konser di mancanegara.
"Selain band-band yang sudah disebut, ada 6-7 band yang belum kami umumkan," kata Anas.
Jogjarockarta bakal memberi sensasi baru, yakni melibatkan 500 jip terbuka untuk mengangkut penonton. Penonton akan naik jip dari Tebing Breksi, menyusuri Sleman - Gunungkidul ke sejumlah spot wisata, hingga tiba di lokasi konser di lapangan udara.
Penonton akan menikmati konser dari jip tersebut sehingga protokol kesehatan, terutama soal jaga jarak tetap terjaga.
"Kami ingin pariwisata Gunungkidul terangkat dan bentuk adaptasi dengan kondisi pandemi, bagaimana nonton rock tetap bisa headbang dan loncat-loncat. Aneh kalau nonton rock anteng. Ketemu konsep rock on jeep," tuturnya.
Anas juga menyatakan akses Jogjarockarta juga dibuka lewat pembelian non-fungible tokens (NFT). Dari 4000 tiket, 1000 tiket dapat dibeli melalui NFT.
Jika beruntung, 10 NFT di antaranya bakal memberi akses gratis untuk menyaksikan Jogjarockarta seumur hidup dan satu NFT super langka yang bisa digunakan untuk mengakses tempat duduk VIP dan para artis di balik panggung.
"Jogjarockarta satu-satunya festival rock di Indonesia yang merilis NFT," kata Anas.
Kenneth Destian Tali, CEO SerMorpheus, penyedia layanan NFT tersebut, menyatakan ingin menunjukkan fungsi-fungsi revolusioner NFT melalui Jogjarockarta.
"NFT dapat menunjukkan bentuk loyalitas dan membentuk komunitas, juga untuk menaikkan musik, budaya, turisme, dan UKM seperti ditunjukkan Jogkarockarta tahun ini," kata Kenneth.