Sukoharjo, Gatra.com- Pasca ambruk jelang penyelesaian pembangunan pada akhir tahun 2021 lalu, Jembatan Tambakboyo yang berada di Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo, akhirnya secara sah diresmikan Bupati Sukoharjo, Etik Suryani, Jumat (4/3/2022). Jembatan senilai Rp 10,8 miliar tersebut memiliki panjang 120 meter dan lebar 1,8 meter.
Seperti diketahui, jembatan gantung tersebut melintang di atas aliran Sungai Bengawan Solo. Jembatan ini menghubungkan antara Dusun Blerong dengan Dusun Sidodadi, Desa Tambakboyo. "Jadi kemarin sebelum ada jembatan aktivitas warga harus memutar lewat Klaten atau lewat sesek (jembatan bambu)," kata Bupati.
Bupati mengaku, sebelumnya terdapat peristiwa yang tidak disangka, yakni terjadi human error. "Kemarin ada insiden sempat ada kejadian yang tidak terduga, tapi itu bukan karena unsur kesengajaan tapi human error," ucap bupati.
Sementara itu Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Sukoharjo, Bowo Sutopo Dwi Atmodjo, dalam laporannya menyebut, anggaran yang digunakan dalam pembangunan jembatan gantung Tambakboyo ini bersumber dari APBD Kabupaten Sukoharjo tahun anggaran 2022, dengan pagu anggaran Rp14,9 miliar. Dalam progresnya dilaksanakan oleh CV Tunjung Jaya dengan nilai kontrak sebesar Rp10,8 miliar.
"Dikerjakan waktu pelaksanaan pembangunan selama 144 hari kalender, dan dimulai pada tanggal 20 September 2021," ujarnya.
Sebagai informasi, jembatan gantung Tambakboyo tersebut sempat ambrol ketika masih dalam proyek pembangunan, tepatnya pada hari Jumat (31/12/2022) sekitar pukul 09.30 WIB. Jembatan penghubung antar dusun tersebut rusak setelah kawat seling terlepas. Peristiwa tersebut lantas menyita perhatian seluruh masyarakat, khususnya warga Sukoharjo.