Yogyakarta, Gatra.com – Melalui surat terbuka tertanggal 2 Maret 2022, Pimpinan Pusat Muhammadiyah mendorong dihentikannya serangan Rusia dan Ukraina melalui gencatan senjata dan solusi damai melalui meja perundingan.
“Sangat prihatin dengan peperangan Rusia - Ukraina. Peperangan bukanlah jalan keluar menyelesaikan masalah,” kata Ketua PP Muhammadiyah Haedar Nashir dalam rilis yang dibagikan Kamis malam (3/3/2022).
Menurutnya, peperangan tidak hanya menimbulkan kerusakan fasilitas publik dan korban jiwa yang meninggal dunia dan luka-luka, termasuk masyarakat sipil.
Dalam enam poin yang disampaikan, PP Muhammadiyah mendesak kedua belah pihak untuk dapat melakukan gencatan senjata dan mencoba mencari solusi damai melalui meja perundingan.
Muhammadiyah juga mendesak PBB, khususnya Dewan Keamanan, melakukan langkah-langkah yang diperlukan untuk mengakhiri peperangan karena akan menimbulkan masalah yang kompleks di bidang ekonomi, politik, kemanusiaan, perdamaian global, dan masalah-masalah lainnya.
“Memberikan apresiasi kepada pemerintah Indonesia yang telah membuat seruan agar pertempuran diakhiri. Akan tetapi, pemerintah hendaknya lebih aktif dan proaktif terlibat dalam penyelesaian peperangan Rusia-Ukraina dan berbagai dampak yang ditimbulkannya,” lanjut Haedar.
Di poin kelima, Muhammadiyah mengimbau masyarakat, khususnya umat Islam, agar tidak terpengaruh oleh provokasi dan propaganda kedua belah pihak yang berusaha mencari dukungan politik internasional.
“Peperangan Rusia - Ukraina bukanlah karena masalah agama. Karena itu, masyarakat dan umat Islam, hendaknya tetap menjaga kerukunan dan persatuan dengan tidak menyebarkan informasi yang tidak jelas sumbernya dan tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” tegas Haedar.
Lebih jauh Haedar menulis bahwa di era tatanan dunia baru yang menjunjung demokrasi dan perdamaian, semestinya dibangun hubungan antar-negara dan bangsa yang lebih adil, saling menghormati, dan menjauhkan tindakan hegemoni dalam bentuk apapun karena pada dasarnya semua negara dan bangsa di muka bumi ini memiliki kesetaraan.