Banyumas, Gatra.com – Para pengasuh pesantren putri di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah sepakat untuk mencanangkan lahirnya santripreuneur di kalangan santri putri.
Hal itu disepakati dalam halaqah optimalisasi penguatan ekonomi pesantren yang diselenggarakan PC Rabithoh Ma'ahidil Islamiyah (RMI) NU Kabupaten Banyumas, di Aula Ponpes Miftahul Huda Pesawahan Rawalo, Selasa (1/3).
Koordinator Rabithoh Ma'ahidil Islamiyah (RMI) NU Putri Banyumas, Durrotun Nafisah mengatakan dalam kegiatan tersebut, RMI Putri mengundang lulusan pesantren sekaligus pengelola pesantren yang telah sukses, menancapkan bisnisnya di kancah nasional maupun internasional. Di antaranya, Ning Ashfa Khairun Nisa, desainaer dan fashionpreneur yang telah banyak mengikuti even pameran internasional.
Selain itu, hadir pula Ning Najhati Sharma, seorang writerpreneur yang memiliki karya novel best seller. Kedua sosok pengusaha itu diharapkan bisa menginspirasi sekaligus memantik entrepreneurship di kalangan santri putri.
Dia menjelaskan, RMI putri sendiri adalah wadah baru di dalam kepengurusan RMI NU, yang keberadaanya telah diamanatkan Muktamar NU di Lampung. Sebelumnya RMI sebagai wadah para persatuan pesantren di bawah NU ini kepengurusannya hanya diisi oleh laki-laki.
"Seiring berjalannya waktu, dan semakin banyak aspirasi akan adanya wadah khusus bagi perempuan pesantren di dalam RMI, mengingat ada banyak isu pesantren terkait perempuan yang sebaiknya dikelola para perempuan," jelasnya.
Selain halaqoh, dalam forum ini juga dilaksanakan pelantikan pengurus RMI Putri PC RMI NU Banyumas yang dilakukan oleh ketua RMI NU Banyumas KH Dr Mohammad Rokib.
KH Rokib mengatakan bahwa keberadaan perempuan di pesantren sangat signifikan. Sementara persoalan terkait perempuan banyak memiliki kekhususan yang memerlukan perhatian khusus.
"Keberadaan RMI putri diharapkan menjadi wadah mengingkatkan kapasitas pesantren putri dalam berbagai segi," kata KH Rokib.