Minsk, Gatra.com - Presiden Belarusia Alexander Lukashenko mengatakan pada Selasa bahwa dia telah memerintahkan lebih banyak pasukan ke selatan negara itu, di dekat perbatasan dengan Ukraina.
Kantor berita Belta dikutip AFP, Rabu (2/3) melaporkan bahwa meski pasukan akan digeser, namun sekutu dekat Rusia, itu tidak akan ambil bagian dalam serangan ke Ukraina.
Pada hari keenam invasi Rusia ke Ukraina, Lukashenko mengatakan pada pertemuan dewan keamanannya bahwa dia akan mengirim lima kelompok pertempuran taktis untuk melindungi selatan.
Kelompok pertempuran ini akan terdiri dari ratusan tentara yang dilengkapi dengan kendaraan lapis baja dan artileri.
“Helikopter dan pesawat tempur juga sudah melindungi perbatasan selatan,” katanya dalam pertemuan itu.
Ketika ditanya soal keputusannya untuk tidak mengirim pasukan ke Ukraina, dia berkata: “Itu bukan tugas kami.”
Lukashenko juga mengatakan dia mengirim pasukan ke barat ke perbatasan negara, itu dengan Polandia.
“Dalam keadaan apa pun, kita tidak boleh membiarkan invasi pasukan NATO di wilayah Belarusia, atau setidaknya operasi di wilayah kita,” katanya.
Pekan lalu Lukashenko mengizinkan pasukan Rusia menggunakan wilayah Belarusia untuk menyerang Ukraina dari utara.
Pada hari Senin, pihak berwenang mengumumkan bahwa referendum yang diadakan pada hari sebelumnya, telah memilih untuk mengizinkan negara itu menjadi tuan rumah senjata nuklir dan pasukan Rusia secara permanen. Itu bagian dari paket reformasi yang juga memperpanjang kekuasaan Lukashenko.
Lukashenko mengatakan dia telah meminta Presiden Rusia Vladimir Putin untuk tambahan rudal anti-pesawat S-400 Rusia, untuk ditempatkan di sepanjang perbatasan baratnya. Beberapa sudah dikerahkan di sepanjang perbatasan selatan dengan Ukraina.