Cilacap, Gatra.com – Pelaksana operasi pasar minyak goreng di Cilacap, Jawa Tengah menurunkan batas pembelian masing-masing warga yang sebelumnya dua liter menjadi satu liter. Hal ini dilakukan agar distribusi minyak goreng yang terbatas jumlahnya bisa merata.
Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM Kabupaten Cilacap, Umar Said mengatakan, kali ini pihaknya melakukan operasi pasar di wilayah eks-Distrik Sidareja. Sebanyak 2.000 liter minyak goreng disalurkan bagi masyarakat.
“Agar berjalan tertib dan lancar, petugas mengatur mekanisme pembelian dengan sistem buka tutup. Agar merata, setiap pembelian dibatasi maksimal 1 liter,” katanya, dalam keterangan tertulis, Selasa (1/3).
Dia menjelaskan, total minyak goreng yang disalurkan dalam kegiatan ini mencapai 11.000 liter yang dibagi untuk lima wilayah. Setelah sebelumnya dilaksanakan untuk masyarakat wilayah eks Kotip Cilacap dan eks Distrik Kroya, kegiatan serupa rencananya akan dilaksanakan di Kecamatan Majenang, Rabu (2/3) dan Kawunganten, Jumat (4/3).
Untuk memastikan pasokan minyak dengan harga jual stabil, Pemkab Cilacap akan senantiasa berkoordinasi dengan produsen, distributor, dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Terlebih dipastikan permintaan masyarakat akan naik, seiring datangnya bulan Ramadhan 1433 H.
“Upaya mengatasi kelangkaan yang mengakibatkan kenaikan harga minyak goreng terus dilakukan Pemerintah Kabupaten Cilacap melalui operasi pasar,” tandasnya.
Umar Said menambahkan, kegiatan ini merupakan amanat dari Permendag Nomor 6 Tahun 2022 tentang Harga Eceran Tertinggi (HET) Minyak Goreng. “Ini merupakan upaya pemerintah daerah dalam rangka membantu masyarakat dalam pengadaan minyak goreng,” ucap dia.
Sementara, seorang warga Desa Sidareja Kecamatan Sidareja, Sri Sulatri berharap, ketersediaan minyak goreng di pasaran dapat kembali stabil. Sehingga masyarakat dapat memperoleh minyak goreng dengan mudah sesuai harga eceran yang ditentukan pemerintah.
“Alhamdulillah ada operasi pasar, harapannya besok besok minyak goreng stabil lagi. Apalagi mau Ramadan,” tutur Sulatri.