Semarang, Gatra.com - Dunia pendidikan menjadi solusi yang tepat untuk menyikapi perkembangan dialektika agama yang semakin luas.
Hal demikian disampaikan oleh Kepala Kanwil Kemenag Jawa Tengah, Musta'in Ahmad, S.H.,M.H saat menjadi pembicara dalam acara sosialisasi Pendidikan Tinggi di UIN Walisongo Semarang, belum lama ini.
Dengan perkembangan kualitas akademik yang pesat, UIN Walisongo, kata Musta’in, dipandang tepat menjadi pilihan bagi siswa-siswi SMA/MA yang tidak hanya ingin belajar soal ilmu pengetahuan umum namun juga memperdalam agama
"Ke depan bekal agama menjadi prioritas untuk menghadapi dunia. Capaian yang ada di UIN Walisongo menjadi kesempatan bagi anak-anak kita untuk terus melanjutkan pendidikan tinggi,” ujarnya.
Kegiatan yang diselenggarakan secara virtual ini diikuti oleh kepala madrasah Aliyah baik negeri maupun swasta di Jawa Tengah.
Rektor UIN Walisongo, Prof Imam Taufiq, dalam materinya menyampaikan, saat ini UIN Walisongo telah terakreditasi A secara institusi, sedangkan 58% prodi yang ada juga telah mendapatkan akreditasi A dari BAN-PT
"UIN Walisongo memiliki 8 fakultas, 1 pascasarjana, dengan 58% prodinya telah terakreditasi A. Akreditasi institusi pun telah mendapatkan akreditasi A sejak tahun 2019 lalu,” terangnya.
Prof Imam juga menyampaikan bahwa dalam menghadapi penerimaan mahasiswa baru tahun 2022 ini, UIN Walisongo telah menyiapkan banyak skema beasiswa yang dapat diakses oleh para siswa yang kurang mampu dan memiliki prestasi akademik/non akademik di SMA/MA
"Kami menyiapkan skema beasiswa, mulai dari beasiswa UIN Walisongo, Bidikmisi, KIP, Tahfidz, Prestasi, BLU, Beasiswa BI dan masih banyak lagi,” tegasnya.