Semarang, Gatra.com – Pemerintah Kota Semarang melalui Dinas Ketahanan Pangan, mendorong masyarakat untuk memperbanyak pemanfaatan lahan untuk menjadi pekarangan pangan lestari (P2L) di setiap wilayah se- Kota Semarang.
Ketua Forum Kota Sehat Kota Semarang Krisseptiana Hendrar Prihadi mengatakan, bahwa ketersediaan pangan yang bergizi di Kota Semarang harus terus ditingkatkan.
Pihaknya mendorong kepada para anggota tim penggerak PKK untuk bisa menyediakan pangan yang bergizi, beragam, dan seimbang serta aman bagi keluarga. "Salah-satunya dengan cara memanfaatkan pekarangan yang ada di sekitar lingkungan masing-masing untuk mendukung ketersediaan pangan di keluarga. Masyarakat khususnya ibu-ibu dituntut untuk lebih kreatif serta inovatif dalam menyediakan, memanfaatkan dan mengolah bahan pangan bagi keluarga,” ujarnya, Selasa (1/3).
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Semarang, Bambang Pramushinto mengatakan, tujuan dari P2L ini tidak lain adalah untuk menjamin ketersedian pangan bergizi untuk warga kurang mampu, juga seperti ibu hamil. “Sehingga bisa disupplay baik itu sayuran, ikan lele, supaya janin dikandungan terpenuhi gizinya,” ungkapnya.
Pihaknya saat ini sudah memiliki tujuh kelompok atau pekarangan pangan lestari (P2L) di tujuh Kecamatan se -Kota Semarang. Ketujuh kecamatan tersebut, yakni Gunungpati (Kelurahan Pakintelan), Mijen (Wonolopo), Banyumanik (Kelurahan Tinjomoyo), Gajahmungkur (Kelurahan Sampangan), Genuk (Kelurahan Gebangsari), Tugu (Kelurahan Mangkangkulon), dan Candisari (Kelurahan Jomblang).
Setelah tujuh kecamatan ini, pihaknya juga akan mengusulkan empat titik lagi untuk dikembangkan menjadi P2L, yakni di dua Kecamatan, yakni Kecamatan Gunungpati (Kelurahan Sukorejo, Patemon, Sekaran), serta Semarang Selatan (Kelurahan Lamper Tengah).
Bambang lebih lanjut menuruturkan, tujuan lain dengan dibangunnya P2L ini masyarakat di sekitar P2L bisa mudah mengakses seperti sayuran, hewan ternak seperti ikan lele dan lainnya. Agar kebutuhan gizinya meningkat.