Home Nasional IKN Prototipe Intelligent City

IKN Prototipe Intelligent City

Jakarta, Gatra.com- Kepala Badan Intelijen Nasional (BIN), Jend. Pol (P) Prof. Budi Gunawan, SH, M.Si menilai bahwa secara geografis Kalimantan Timur berada di tengah Indonesia bagian barat dan timur dan berada di jalur khatulistiwa. Disamping itu, Kalimantan Timur juga memiliki wilayah yang luas untuk dikembangkan menjadi Ibu Kota modern dan profesional.

Selain itu, Kalimantan Timur juga tidak berada di lempengan gempa sehingga jarang terjadi bencana. “Posisi Kalimantan Timur juga diharapkan memperkuat kedudukan Indonesia sebagai negara maritim. Dengan begitu dapat mendukung perkembangan ekonomi berkualitas dan berkelanjutan” ujar pria yang karib disapa BG itu dalam keterangan tertulisnya, Selasa (1/3).

Alasan lainnya, seperti yang dikemukakan oleh Presiden Joko Widodo bahwa penduduk Indonesia terkonsentrasi di Pulau Jawa. Pulau Jawa ditempati oleh 56 persen penduduk Indonesia atau sebanyak 156 juta penduduk mendiami wilayah Pulau Jawa.

Kondisi ini selain menjadi beban bagi Pulau Jawa khususnya DKI Jakarta dan Jabodetabek, juga pembangunan dan roda perekonomian akan terkonsentrasi di Pulau Jawa. Akibatnya penduduk di luar Pulau Jawa akan lambat tersentuh pembangunan.

Hadirnya IKN merupakan upaya membangun di Kalimantan  agar berdampak peningkatan kesejahteraan Kalimantan adalah persepsi yang keliru. Karena sejatinya adalah IKN membangun Kalimantan agar terjadi kesimbangan spasial geopolitik Indonesia.

Tidak hanya itu, IKN juga memiliki visi ‘Smart, Green, Beautiful, dan Sustainable’. Visi tersebut diterjemahkan melalui pengembangan kota yang  berdampingan dengan alam melalui konsep forest city serta smart and intelligent city.

BG menjelaskan, gagasan Intelligent City telah diterapkan diberbagai negara dan kota maju didunia. Serta telah berhasil meningkatkan kualitas hidup masyarakat dunia yang hidup di berbagai kota dari seluruh penjuru dunia.

Kunci keberhasilan Intelligent City adalah kemampuan mengembangkan dan menerapkan teknologi yang notabene sebagai pondasinya. BG menjelaskan jika IKN ini mampu melaksanakan dan mewujudkan visinya sebagai daerah intelligent City maka akan menjadi role model bagi daerah lain di seluruh tanah air.

“Penerapan intelligent City di daerah-daerah Indonesia ini menjadi penting dilakukan dalam upaya menigkatkan kualitas sumber daya manusia dengan tetap mempertahankan kelestarian lingkungan,” ungkap BG.

Menurut Budi Gunawan penerapan konsep intelligent City juga sekaligus upaya untuk mensejajarkan dengan Ibu Kota Negara lain yang telah mengusung kosep serupa. Seperti Putrajanya-Malaysia yang telah mengusung intelligent City, Kota otonom Sejong-Korea Selatan dengan Eco-City, atau Smart City yang telah direncanakan oleh calon Ibu Kota baru mesir, El Alamein.

Tidak hanya sebagai prototipe bagi daerah lain dalam mengembangkan intelligent City, IKN juga dapat mendorong lahirnya kepala daerah terbaik dengan visi teknokratik untuk meniru Nusantara sebagai benchmark nasional. “Keberhasilan pemimpin IKN juga akan menjadi teladan bagi pemimpin daerah lain dalam menyelenggarakan pemerintahannya” ujar BG.

Selain itu, pendirian IKN saat ini merupakan momen yang tepat di tengah Indonesia memilik bonus demografi. “IKN berusaha meciptakan pusat pertumbuhan baru yang dapat bermafaat bagi penyerapan banyak tenaga kerja sehingga brain drain (kesenjangan) dapat dicegah,” papar BG.

.

391