Labuhanbatu, Gatra.com - Pemkab Labuhanbatu melalui Badan Perencana Pembangunan Daerah (Bappeda) terus mendongkrak perwujudan kampung nelayan maju, yang ditargetkan di empat desa/kelurahan.
Sejak tahun 2021 lalu, Bappeda telah memulai pelaksanaan program kampung nelayan maju yang menyasar Kelurahan Sei Berombang, Desa Sei Sanggul, Desa Sei Sakat dan Desa Sei Baru.
Kepala Bappeda, Hobol Z Rangkuti, menjelaskan, tahun 2023 mendatang, arah kebijakan pembangunan Kabupaten Labuhanbatu diantaranya mengembangkan kawasan kampung nelayan maju.
“Sejak tahun 2021 telah dilaksanakan, seperti sosialisasi, penataan kelompok, identifikasi kebutuhan pendanaan melalui APBN, APBD provinsi, APBD, CSR dan swadaya masyarakat,” katanya, Senin (28/2).
Selain itu, kesepakatan menciptakan kampung nelayan maju di Kecamatan Panai Hilir, gotong royong massal kebersihan lingkungan hingga dengan pencanangan.
"Ya, sejak tahun 2021 kita sudah bergerak" ujarnya.
Kini, di tahun 2022 sejumlah program telah dirancang, misalnya strategi penataan menciptakan kegiatan berdampak peningkatan pendapatan, meningkatkan kualitas dan kuantitas pemberdayaan masyarakat.
Selanjutnya, memupuk rasa kebersamaan, gotong royong dan partisipasi masyarakat (padat karya), mengutamakan penggunaan tenaga kerja dan material/bahan baku, perencanaan dan pelaksanaan penataan dengan pelibatan kelompok nelayan.
Selain itu, sinergitas kegiatan penataan kawasan dengan OPD terkait, sinergi kegiatan pemberdayaan nelayan, pembinaan dan pemeliharaan kesehatan dan lingkungan.
“Rencana pengembangan kawasan kampung nelayan maju berkaitan dengan berbagai potensi, semisal potensi kawasan, perikanan tangkap, pengolahan ikan, pertanian dan perkebunan,” katanya.
Untuk ruang lingkup kegiatan sendiri, sambung Hobol, ada dua upaya, yakni peningkatan kualitas infrastruktur pemukiman nelayan berkaitan dengan, air minum, jalan, jembatan, drainase, sarana prasarana persampahan, sanitasi/MCK, PSU, pengecatan rumah dan lainnya.
Sementara untuk pemberdayaan masyarakat terkait dengan peningkatan kapasitas kelompok nelayan, diversifikasi olahan hasil perikanan, pembinaan koperasi dan UKM.
Saat ini, gambaran umum kawasan kampung nelayan masih dalam kategori pemukiman padat penduduk dan miskin, lingkungan kumuh dan kotor, jalan lingkungan dan drainase kurang memadai, minimnya sarana ketersediaan sumber air bersih.
Gambaran lainnya, pengelolaan sampah belum optimal, minimnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan. Maka, tahun 2022 rencana prioritas adalah peningkatan kualitas infrastruktur di 4 wilayah.
"Untuk mewujudkan itu semua butuh kerja keras dan saling bahu membahu antara masyarakat dengan pemerintah. Sebab, jika pemerintahnya saja yang berupaya, namun warga kurang merespon, maka akan sulit kita wujudkan," kata Hobol.
Kepala Bappeda Labuhanbatu itu juga terus memprioritaskan sekaligus berharap agar semua OPD dapat berkolaborasi menuntaskannya, terutama media dapat membantu melalui sosialisasi, agar OPD fokus sasarannya dengan tujuan keinginan Bupati Labuhanbatu itu terwujud.