Banyumas, Gatra.com – Ratusan bibit ditanam di area fasilitas pengolahan sampah menjadi bahan bakar alternatif atau RDF (Refuse Derived Fuel) di Desa Tritih Lor, Kecamatan Jeruklegi, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
Sebanyak 105 pohon jenis Kenanga (Cananga odorata), Kantil ( Magnolia ) dan Kayu Putih (Melaleuca leucadendra ) ditanam di fasilitas pengolahan sampah modern ini. Penanaman pohon ini merupakan rangkaian peringatan hari sampah sedunia.
“Tanam pohon ini akan lebih memperindah serta memiliki fungsi penghijauan dan memperkaya oksigen di sekitar lokasi pengolahan sampah. Diharapkan udara sejuknya akan membawa dampak mengurangi bahkan menghilangkan bau yang kurang sedap dari sampah,” kata Kepala Dinas Kadis Dinas Lingkungan Hidup, Sri Murniyati.
Sri menjelaskan, fasilitas pengolahan sampah menjadi bahan bakar seluas 3 hektar tersebut dikelola Pemda Cilacap yang bekerja sama dengan Nathabumi. Fasilitas ini berkapasitas pengolahan 125 – 150 ton per hari sampah segar.
“Fasilitas ini telah di resmikan tahun 2020 dan satu tahun beroperasi telah mengolah sampah sebanyak 47.000 ton yang kemudian dimanfaatkan menjadi bahan bakar alternatif Solusi Bangun Indonesia di Pabrik Cilacap,” ungkapnya, Senin (28/2).
Dia menjelaskan, teknologi pengolahan sampah yang digunakan di fasilitas ini merupakan kombinasi antara teknologi pencacahan secara mekanis dan pengeringan dengan metode Bio Drying yang menghasilkan serpihan sampah kering dengan kadar air dibawah 25%.
“Sampah kering ini akan digunakan sebagai bahan bakar alternatif untuk menggantikan baru bara,” jelasnya.
Selain diolah menjadi sampah kering untuk bahan bakar, keberadaan fasilitas ini dimanfaatkan lebih dari 120 pemilah sampah. Nilai ekonomis dari pengumpulan sampah oleh para pemilah telah membantu perekonomian warga pemilah.
Penanaman pohon ini juga dihadiri Sekda Cilacap Farid Ma’ruf, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Wasi Ariyadi, GM Solusi Bangun Indonesia Istifaul Amin, serta para pemilah sampah dengan jumlah terbatas.