Cilacap, Gatra.com– Jika di Banyuwangi dipertontonkan aksi intoleran dengan perobohan plang Muhammadiyah, justru pemerintah Kabupaten Cilacap,Jawa Tengah mendorong toleransi hidup dan berkembang di tengah masyarakat, termasuk di masa pandemi Covid-19, seperti saat ini.
Bupati Cilacap, Tatto Suwarto Pamuji mengatakan Perbedaan adalah rahmat. Oleh karenanya silaturahmi di masyarakat harus dilakukan sebagai perekat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Dalam ajaran agama apapun silaturahmi diajarkan untuk menumbuhkan rasa persaudaraan,” ucap dia, dalam sambutan yang dibacakan Wabup Cilacap, di acara Peningkatan Toleransi dan Kerukunan Hidup Beragama, dikutip dari keterangannya, Minggu (27/2).
Dalam acara ini, hadir tokoh masyarakat dan tokoh lintas agama, seperti pimpinan pondok pesantren, pendeta. Hadir pula Asisten Pemerintahan Sekda Dian Setyabudi, Camat Kedungreja Nugroho Slamet Budi Santosa beserta Forkopincam, serta Kepala Bagian Kesra Setda Oktriviyanto Subekti.
Menurut bupati, ajaran agama apapun apabila dibingkai dengan silaturahmi akan menumbuhkan persaudaraan. silaturahmi antarumat beragama sudah seharusnya dilakukan tanpa memperbesar perbedaan, karena sesungguhnya perbedaan itu adalah rahmat.
“Silaturahmi antar umat beragama akan membuahkan masyarakat yang dinamis dan harmonis sehingga umat masing-masing agama dapat melakukan interaksi sosial dengan baik,” kata Bupati.
Sementara, Wakil Bupati Cilacap Syamsul Auliya Rachman mengatakan ada berbagai toleransi yang bisa dilakukan dalam upaya memperkuat persatuan dan kesatuan seiring dengan perkembangan dinamika di masyarakat.
Kata dia, ada empat toleransi yang perlu dikembangkan, yaitu toleransi dalam situasi pandemi, di mana harus saling tolong menolong di saat pandemi Covid-19 seperti saat ini.
Kedua adalah toleransi revolusi industri dengan cara membatasi dan berpikir secara bijak dalam penggunaan teknologi khususnya informasi. “Yang ketiga adalah toleransi sehari-hari dimana kita harus saling menghormati kepada umat seagama dan juga berbeda agama. Yang keempat adalah toleransi di tahun politik yang artinya menghargai perbedaan pilihan,” kata Wabup.