Mataram, Gatra.com- Di tengah lesunya pariwisata khususnya di NTB akibat pandemi Covid-19 para pelaku usaha di NTB melakukan berbagai inovasi dan kreasi, terlebih menghadapi perhelatan event internasional di NTB seperti MotoGP.
Salah satunya industri mutiara Lombok termasuk salah satu usaha yang sempat terdampak pandemi Covid-19. Namun, kondisi dan masa-masa sulit tersebut justru bisa menumbuhkan inovasi-inovasi yang positif.
Salah seorang pengusaha mutiara Lombok, Kamaluddin menyebut sejak tahun 2000 usaha mutiara Lombok miliknya hanya mengandalkan pemasaran manual secara offline, dengan berharap pada banyaknya kunjungan wisatawan ke daerah ini.
“Seperti industri pariwisata lainnya, Kamal Pearl sempat mengalami masa sulit pasca Gempa Bumi Lombok 2018 yang disusul pandemi Covid-19 sejak awal 2020 silam. Saat itu memang berat, tamu atau wisatawan sangat sedikit bahkan nyaris tidak ada yang datang. Saya akhirnya mencoba memasuki pemasaran digital memanfaatkan platform online sejak awal 2021, dan Alhamdulillah, Mutiara Lombok semakin bisa dikenal mancanegara," kata Owner Kamal Pearl Lombok Kamaluddin kepada Gatra.com, Minggu (27/2) di Mataram.
Dikatakannya, saat ini Kamal Pearl siap menyambut event MotoGP Mandalika. Para pecinta mutiara Lombok bisa mengunjungi gerai Kamal Pearl dan menemukan beragam produk perhiasan mutiara berkualitas.
“Saat ini produk berkualitas dari Kamal Pearl banyak diminati negara-negara asia seperti, China, Korea dan Jepang, juga sejumlah negara eropa. Produk kami dijamin kualitasnya dan semua punya sertifikasi," ujar Kamaluddin.
Kamaludin juga menyatakan pihaknya meluncurkan new branding Kamal Pearl filosofi logo Kamal Pearl yang dirancang dengan sentuhan elemen bunga menggambarkan representasi bisnis feminim yang diharapkan bisa tumbuh dan berkembang, membawa harum Mutiara Lombok ke seluruh penjuru dunia.
Ketua Assosiasi NTB Pearl, HM Fauzi menyatakan, di saat banyak usaha menyerah dan terpukul karena pandemi, para pengusaha mutiara mampu menginspirasi. “Apa yang dilakukan Kamal Pearl, bisa menjadi contoh baik bagi pelaku usaha terutama anggota assosiasi kami," kata Fauzi.
Fauzi menjelaskan, Mutiara Lombok berjenis South Sea Pearl atau Mutiara Laut Selatan, merupakan jenis mutiara berkualitas yang sangat diminati di dunia.
Meski jenis mutiara ini juga diproduksi di beberapa daerah lain di Indonesia dan di beberapa negara, namun soal kualitas, Mutiara Lombok masih diakui paling bagus.
Menurutnya, saat ini Assosiasi NTB Pearl tengah mengajukan Hak atas Indikasi Geografis (IG) untuk Mutiara Lombok ke Kementerian Hukum dan HAM. "Dengan IG ini maka branding Mutiara Lombok akan lebih kuat, dan mudah-mudahan pelaku bisnis mutiara di daerah kita ini bisa menjadikan mutiara sebagai ikon pariwisata NTB," ujarnya.