Jakarta, Gatra.com – Video tentang lumpur bergerak yang diasosiasikan seperti kejadian likuifaksi pascagempa bumi Palu pada 2018 silam tiba-tiba beredar setelah gema bumi Magnitudo 6,1 mengguncang Kabupaten Pasaman, Sumatra Barat, pada Jumat (25/2).
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari, pada Minggu (27/2), menyampaikan, atas beredarnya video tersebut, Tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Limapuluh Kota pun langsung melakukan kajian cepat dan pemetaan melalui udara.
Menurutnya, dari kajian tersebut didapatkan dokumentasi visual dari pesawat nirawak atau drone yang secara jelas memperlihatkan ada titik-titik longsoran di hulu Talamau. Longsoran tersebut kemudian masuk ke sungai dan terbawa aliran sungai ke hilir dan menghantam beberapa rumah penduduk.
“Dari temuan fakta hasil kaji cepat dan pemetaan tersebut, maka fenomena yang terjadi di Pasaman dipastikan bukanlah likuifaksi, tetapi banjir lumpur akibat longsor yang terjadi di hulu,” ujarnya.
Ia menjelaskan, kejadian tersebut lebih mirip dengan banjir sedimen yang terjadi di Sigi akibat luapan bah bercampur pasir dari Sungai Poi yang berasal dari longsoran akibat gempa 2018 Palu.
“BNPB mengimbau kepada seluruh masyarakat agar berpartisipasi meredam kabar dan informasi yang belum diyakini kebenarannya,” kata Abdul Muhari.