Home Internasional Kuba Salahkan Ekspansi NATO Sebagai Biang Keladi Konflik Rusia-Ukraina

Kuba Salahkan Ekspansi NATO Sebagai Biang Keladi Konflik Rusia-Ukraina

Havana, Gatra.com-Kementerian Luar Negeri Kuba menyatakan intervensi Amerika Serikat (AS) terkait ekspansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) ke perbatasan Rusia menjadi penyebab situasi konflik yang saat ini terjadi di kawasan tersebut.

“Keinginan AS untuk memperluas NATO ke perbatasan Rusia menyebabkan situasi dengan konsekuensi yang tak pernah diperkirakan sebelumnya,” tulis Kementerian Luar Negeri Kuba sebagaimana dilansir dalam pernyataan resminya, Ahad (26/2).

Pemerintah Kuba menyinggung pergerakan pasukan AS dan NATO dalam beberapa bulan terakhir menuju wilayah sekitar perbatasan Rusia, yang didahului dengan pasokan senjata modern ke Ukraina. Kuba menyebutnya sebagai pengepungan militer bertahap.

Baca jugaIni Dampak dan Implikasi Konflik Rusia-Ukraina Terhadap ...

"Kajian dan objektif ????tentang situasi yang saat ini terjadi di Ukraina tidak mungkin dilakukan dengan mengesampingkan pandangan Rusia terhadap Amerika Serikat dan NATO dan faktor-faktornya lainnya yang pada akhirnya dapat memicu penggunaan kekerasan dan ketidakpatuhan terhadap prinsip-prinsip hukum dan standar internasional,” tambahnya.

Meski begitu, pemerintah Kuba turut menyatakan penyesalan mendalam atas kematian penduduk sipil, menekankan hubungan dekatnya dengan rakyat Ukraina.

“Sejarah akan meminta pertanggungjawaban pemerintah AS atas konsekuensi dari doktrin militer yang semakin ofensif di luar perbatasan NATO yang mengancam perdamaian, keamanan, dan stabilitas internasional. Ketakutan kami diperkuat oleh keputusan NATO baru-baru ini untuk mengerahkan pasukan untuk pertama kalinya,” ungkapnya.

Baca juga Ancaman Long War Antara Rusia-Ukraina ke Ekonomi ... - Gatra

Menurut dokumen tersebut, Kuba menganggap langkah itu sebagai kesalahan dan bentuk pengabaian pada tuntutan dari Rusia terkait jaminan keamanan. Kuba meyakini, Rusia akan tetap tak berdaya dalam menghadapi ancaman langsung terhadap keamanan nasionalnya.

“Draf resolusi tentang situasi di Ukraina, yang tidak disetujui oleh Dewan Keamanan PBB pada 25 Februari dan akan diajukan ke Majelis Umum, tidak dimaksudkan untuk menjadi kontribusi nyata untuk menemukan jalan keluar dari krisis saat ini. Sebaliknya, teks itu tidak seimbang, tidak memperhitungkan kepentingan sah semua pihak yang terlibat. Juga tidak mengakui tanggung jawab mereka yang memprovokasi atau melancarkan tindakan agresif yang mempercepat eskalasi konflik ini," kata Kementerian Luar Negeri Kuba.

1252