Moskow, Gatra.com - Pemimpin wilayah Chechnya, Ramzan Kadyrov, mengatakan pada hari Sabtu bahwa pejuang Chechnya telah dikerahkan ke Ukraina dan mendesak masyarakat Ukraina untuk menggulingkan pemerintah mereka.
Dikutip Reuters, Sabtu (26/2), dalam sebuah video yang diposting online, Kadyrov menyatakan bahwa unit-unit Chechnya sejauh ini tidak mengalami kerugian dan mengatakan pasukan Rusia dapat dengan mudah merebut kota-kota besar Ukraina, termasuk ibu kota Kyiv. Meski tugas mereka adalah menghindari pertumpahan darah.
“Sampai hari ini, pada menit ini, kami tidak memiliki satu korban pun, atau terluka, tidak seorang pun yang menderita pilek,” kata Kadyrov. Ia menyangkal dan menyebut ada laporan palsu tentang korban dari sumber-sumber Ukraina.
"Presiden (Putin) mengambil keputusan yang tepat dan kami akan melaksanakan perintahnya dalam keadaan apa pun," kata Kadyrov.
Kadyrov dituduh telah mengerahkan pasukannya ke luar negeri untuk mendukung operasi militer Kremlin sebelumnya - di Suriah dan Georgia.
Kadyrov merilis videonya ketika pasukan Rusia menggempur kota-kota Ukraina dengan artileri dan rudal jelajah pada hari Sabtu,selama ketiga berturut-turut dan Presiden Volodymyr Zelensky yang menantang mengatakan ibukota Kyiv masih tetap berada di tangan Ukraina.
Sebuah video pendek yang diterbitkan saluran berita Rusia yang didukung negara RT, hari Jumat, menunjukkan ribuan pejuang Chechnya berkumpul di alun-alun utama ibukota wilayah itu, Grozny, dan menunjukkan kesiapan ikut bertempur dan meminta presiden Ukraina minta maaf ke Rusia.
Tidak jelas apakah para pejuang itu, --yang berjumlah sekitar 12.000 menurut RT-- telah dikerahkan ke Ukraina. RT mengatakan pada hari Jumat bahwa mereka sedang menunggu perintah dari Putin untuk masuk wilayah Ukraina.
Moskow terlibat dalam dua perang berdarah dengan separatis di Chechnya, wilayah berpenduduk mayoritas Muslim di Rusia selatan, setelah pecahnya Uni Soviet pada tahun 1991. Namun kabarnya sejak itu ada dana besar ke wilayah tersebut untuk membangunnya kembali dan memberi Kadyrov banyak keuntungan, dengan otonomi untuk menjalankan pemerintahannya.