Riyadh, Gatra.com- Kerajaan Arab Saudi telah mengumumkan tanggal 22 Februari sebagai Hari Pendirian Negara yang baru. Hari itu juga menjadi tonggak diperingati sebagai Hari Libur Nasional.
Pengumuman tersebut ditetapkan oleh dekrit kerajaan yang dikeluarkan oleh Raja Salman sebagai peringatan hari Imam (gelar mantan raja) Mohammed bin Saud mendirikan Diriyah sebagai negara kota otonom pada tahun 1727.
Direktur Sama Center, Dr. Moahmemd Gharawi mengatakan bahwa menciptakan negara baru bukanlah suatu pekerjaan yang mudah. "Butuh keringat, darah dan air mata untuk membangun dan menyatukan apa yang 300 tahun kemudian menjadi Kerajaan Arab Saudi modern," tuturnya dikutip dari keterangan tertulisnya, Sabtu (26/2).
Menurutnya, merayakan peristiwa seperti ini membantu membangun identitas nasional. Meskipun asal-usulnya yang sederhana, salah satu kota di Arab, yakni Diriyah sampai hari ini masih menjelma sebagai tekad dan kebanggaan terbaik bagi Arab Saudi.
Negara Arab Saudi modern tidak lahir dari revolusi anarkis atau perjuangan kemerdekaan pasca-kolonial. Ia adalah murni keinginan masyarakat lokal yang menginginkan sebuah negara dan membangunnya dari bawah ke atas.
Meskipun beberapa ahli sejarah mengembalikan asal-usul Diriyah kepada Manee Al-Mouridi dan upayanya mendirikan kotanya. Namun awal sebenarnya dari negara Arab Saudi modern adalah berada pada kenegarawanan cerdas dari keturunannya, Imam Mohammed bin Saud, yang membentuk aliansi dan memimpin pertempuran untuk menciptakan negara baru.
"Adalah kesempatan luar biasa ketika rakyat Saudi merayakan hari ini, untuk mengingatkan anak-anak kita tentang pengorbanan besar yang dilakukan nenek moyang mereka untuk menyatukan negara besar ini, yang keberadaannya tidak mungkin dapat bertahan lebih dari tiga abad tanpa upaya besar untuk menjaganya tetap bersatu dan makmur," ungkap Gharawi.
Ketangkasan dan kemampuan beradaptasi dengan perubahan adalah ciri utama negara Arab Saudi sejauh keberadaannya." Dan generasi baru kita harus belajar dari keterampilan ini untuk menemukan kembali jati diri mereka sendiri setiap kali mereka menemukan diri mereka dalam situasi sulit," jelas Gharawi.
Maupun mereka berasal dari Arab Saudi atau Indonesia, lanjut dia, merupakan sebuah tanggung jawab penting untuk mencerahkan generasi muda dengan kisah nenek moyang mereka. Lalu fakta bahwa sebagian besar kita menjalani kehidupan yang nyaman hari ini karena pengorbanan mereka.
"Hanya dengan kesadaran sejarah inilah mereka dapat menavigasi realitas keras dunia saat ini. Hari Pendirian membawa kita kembali kepada kebenaran mendasar, yaitu tentang kekuatan visi satu orang dan solidaritas komunitas," jelas Gharawi.