Washington, Gatra.com- Amerika Serikat menawarkan untuk membantu mengevakuasi Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dari ibu kota Kiev. Upaya ini bertujuan untuk menghindari adanya ancaman terhadap hidupnya yang menjadi target utama Rusia. Namun, sejauh ini Zelensky menolak untuk pergi. Ia berjanji untuk bertahan dan tetap tinggal terlepas dari kesadaran dirinya adalah musuh "nomor satu" Rusia.
Sebelumnya Badan intelijen AS, termasuk direktur CIA selama kunjungan ke Ukraina pada Januari lalu, telah memperingatkan Zelensky tentang ancaman terhadap keselamatannya.
"Kami membuatnya sadar tidak hanya tentang ancaman invasi Rusia yang kini jadi kenyataan, tapi juga ancaman terhadap dirinya secara pribadi. Kami siap membantunya dengan cara apapun," ucap Adam B. Schiff, ketua Komite Intelijen DPR.
Dilansir dari Washington Post (26/2), Zelensky berjanji untuk tetap berada di ibu kota, Kiev. Ia juga menyebut dirinya sebagai target utama Rusia.
Dalam pernyataannya melalui pesan video, Volodymyr Zelensky yang muncul ketika pasukannya bertempur melawan tentara Rusia, yang bergerak menuju ibu kota Ukraina.
"Musuh telah menandai saya sebagai target nomor satu.Keluarga saya adalah target nomor dua. Mereka ingin memusnahkan Ukraina secara politik dengan menghancurkan kepala negaranya," lanjut dia.