La Paz, Gatra.com - Mantan Presiden Bolivia, Evo Morales menilai intervensi Amerika Serikat (AS) melalui Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) telah mendorong Rusia dan Ukraina ke dalam jurang konflik.
"Perang tidak pernah menjadi solusi. Kami memiliki budaya perdamaian. Bolivia bukan negara ofensif dan merupakan negara anti-imperialis. Kami mengutuk intervensi AS untuk mendorong dua negara, Rusia dan Ukraina. Eropa tidak bisa menjadi panggung aksi AS dalam melawan negara-negara berdaulat," tulis Evo dalam pernyataan, dikutip Ria Novosti, Jumat (25/2).
Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin pada Kamis (24/02) telah mengumumkan dimulainya operasi militer khusus di Donbass. Dalam pidato yang disiarkan televisi kepada publik, Putin mengatakan bahwa situasi saat ini mendorong Rusia bertindak tegas setelah Republik Rakyat Donbass meminta pertolongan kepada Rusia.
Tidak lama setelah pengumuman itu, sejumlah serangan dilaporkan terjadi di berbagai kota di Ukraina. Pemimpin Ukraina, Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa Rusia menyerang infrastruktur militer negaranya dan penjaga perbatasan.
Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan telah melumpuhkan pangkalan udara militer Ukraina dan sistem pertahanan udara Ukraina. Kendati, menyangkal telah melakukan serangan rudal, udara atau artileri di kota-kota Ukraina.