Pati, Gatra.com – Sanggar Pandu di Kabupaten Pati, Jawa Tengah menciptakan Topeng Mina Tani. Tidak seperti topeng dalam pagelaran Wayang Topeng Sonean khas Desa Sonean, Kecamatan Margoyoso yang berbahan kayu. Topeng Mina Tani ini, terbuat dari kuningan.
“Materialnya dari kuningan. Mau menunjukkan di Pati punya produk kuningan terbaik. Piala indonesia pun dibuat dari kuningan Pati,” kata Evi Septimardiati, pemilik sanggar, Jumat (25/2).
Disebutkannya, produk budaya ini sangat kuat dalam menunjukkan wajah kabupaten berjuluk Bumi Mina Tani, yakni dengan menyisipkan unsur ikan dan pertanian yang condong akan kekayaan daerah yang terletak di Pantura Timur Jawa Tengah tersebut.
“Mina Itu perikanan. Tani itu melambangkan pertanian. Dibungkus kedalam ukiran topeng, menunjukkan inilah Topeng Mina Tani,” ujar lulusan S2 ISI Solo ini.
Evi mengungkapkan jika topeng karyanya telah dipatenkan. Pengajuannya sendiri telah dilakukan pada tahun 2020, dan surat hak cipta dari Kemenkumham keluar pada tahun 2021.
“Jadi sudah hak cipta. Hasil budaya topeng ini tak bisa ditiru. Ciri khas Pati-nya tak bisa dijiplak karena sudah berhak cipta,” jelas wanita berusia 30 tahun ini.
Ide awal pembuatan topeng, dibeberkannya, ketika sanggar yang diampunya diminta untuk menampilkan tari pembuka dalam gelaran Pati Touris Ekspo. Dari situ, ia ingin menggunakan topeng dalam tarian tersebut. Sehingga terpikirkan untuk membuat topeng mina tani.
“Sanggar Pandu mendapatkan jatah tari tema kuningan. Akhirnya ada ide bikin topeng ini. Memasukkan unsur mina tani,” terang warga Kecamatan Gabus itu.
Tidak hanya mengharumkan nama daerah melalui ajang lokal dan nasional. Tari topeng mina tani ini, juga telah menembus manca negara.
“Saat Solo Internasional Mask Festival (IMF) pada 2018 lalu, itu secara virtual. Banyak negara yang ikut di antaranya, Meksiko, Jepang, Thailand. Dua kali ikut event ini. Dapat piagam keterlibatkan mengisi festival. Semua diapresiasi karena punya produk tari yakni tari topeng mina tani,” pungkasnya.