Sukoharjo, Gatra.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merilis pembentukan klaster usaha nasabah Bank Wakaf Mikro (BWM). Langkah ini sebagai wujud komitmen dalam mendukung kebijakan Pemerintah meningkatkan kesejahteraan rakyat dengan memperluas akses keuangan dan kapabilitas usaha mikro.
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso meresmikan Klaster Usaha Nasabah Sektor Peternakan Kambing dan Domba yang dipusatkan di BWM Imam Syuhodo, Pondok Pesantren Imam Syuhodo, Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis (24/2).
“BWM ini sudah menjadi program bersama antara Pemerintah dimana Presiden dan Wakil Presiden beserta jajarannya, juga OJK dengan Laznaz turut mendorong ini. Kenapa kita melakukan itu? Karena ini mengenai bagaimana membantu masyarakat kecil, jadi tidak hanya mengandalkan bantuan formal yang sudah ada yang disediakan oleh Pemerintah melalui bansos dan pembinaan lainnya.” ujar Wimboh.
Klaster Usaha Sektor Peternakan merupakan program lanjutan dan dibentuk di lokasi BWM yang memiliki potensi peternakan, dimana selanjutnya nasabah diberikan permodalan usaha ternak dari BWM, sarana prasarana serta pembinaan dalam mengelola usaha ternak. Dengan demikian diharapkan dapat menumbuhkan semangat kewirausahaan dan mendorong kemandirian usaha.
Penyaluran pembiayaan Klaster Usaha Nasabah Sektor Peternak Kambing dan Domba ini dilakukan di lima BWM sebagai pilot project yang tersebar di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur yaitu BWM Amanah Makmur Sejahtera Kediri, BWM Hidayatullah Trenggalek, BWM Al Falah Jember, BWM Futuhiyah Demak, serta BWM Imam Syuhod, Sukoharjo.
Target penyaluran pembiayaan tersebut mencapai 1.000 nasabah yang hingga saat ini telah mencapai 950 nasabah. Sementara itu, khusus klaster usaha peternakan di BWM Imam Syuhodo Sukoharjo, penyaluran pembiayaan tahap pertama telah disalurkan kepada 100 nasabah.
Untuk diketahui, program klaster usaha nasabah BWM juga telah dikembangkan pada klaster sektor kerajinan batik untuk nasabah BWM di Yogyakarta dan Solo serta klaster sektor pertanian yang saat ini pengembangannya sedang dilakukan di BWM Atqia Nusa Tenggara Barat.
Sejauh ini terdapat 62 BWM yang tersebar di 19 provinsi di seluruh Indonesia dengan kumulatif penerima manfaat sebanyak 53 ribu nasabah dan total akumulasi penyaluran pembiayaan sekitar Rp84 miliar.