Jakarta, Gatra.com - Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (PWNI) Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI, Judha Nugraha, menyampaikan bahwa pada saat ini, terdapat ratusan WNI di Ukraina. Sejumlah 11 orang di antaranya berada di wilayah timur negara tersebut.
“Tercatat dari 138 [WNI], ada 11 warga negara kita yang bertempat tinggal di Ukraina timur,” kata Judha dalam media briefing Kamis siang, (24/2/2022).
Judha menambahkan bahwa mayoritas WNI di Ukraina terkonsentrasi di ibu kota, Kiev. Ia menyebut jumlah WNI kedua terbanyak terletak di Odessa. Ia mendeskripsikan bahwa WNI di Ukraina kebanyakan merupakan pekerja migran dan pelajar.
Judha menyampaikan bahwa pihaknya telah berkomnikasi dengan KBRI Kiev agar mau menerima WNI untuk berlindung dari gempuran invasi Rusia. Kemenlu RI juga mengklaim bahwa mereka tengah menjalin komunikasi dengan KBRI lain di negara-negara tetangga Ukraina.
“Kita sudah mampu menjalin komunikasi dengan mereka. Kita minta mereka untuk dapat mendekat, berkumpul ke KBRI Kiev. Namun, jika tidak memungkinkan, sesuai dengan rencana kontingensi, ada titik-titik yang di-dedicated-kan sebagai titik kumpul para WNI kita di kota-kota tertentu,” kata Judha.
Situasi menegangkan itu merupakan imbas dari kehendak Presiden Rusia, Vladimir Putin, yang telah menabuh genderang perang terhadap Ukraina pada Kamis, (24/2), waktu setempat. Selain menerapkan darurat militer, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, meminta warganya untuk diam di rumah.
Hingga saat ini, mengutip The Spectator Index, otoritas Ukraina mencatat setidaknya ratusan pasukan militer mereka telah gugur dan sejumlah 7 orang menjadi korban jiwa tembakan selongsong militer Rusia.
Walau begitu, pihak otoritas Ukraina telah melakukan upaya perlawanan terhadap gempuran militer Rusia. Alhasil, Ukraina mengklaim telah sukses membunuh 50 anggota militer dan menembak jatuh 6 pesawat tempur Rusia.