Kiev, Gatra.com - Pemimpin Ukraina, Volodymyr Zelensky mengatakan pada hari Kamis bahwa Rusia menyerang infrastruktur militer negaranya dan penjaga perbatasan. Dia mendesak warga untuk tidak panik dan bersumpah untuk menang.
Kementerian pertahanan Rusia mengatakan telah menetralisir pangkalan udara militer Ukraina dan sistem pertahanan udaranya, beberapa jam setelah Presiden Rusia Vladimir Putin melancarkan serangan militer terhadap tetangga negaranya, itu.
“Infrastruktur militer di pangkalan udara tentara Ukraina tidak berfungsi,” kata kementerian pertahanan dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh kantor berita Reuters,. Ia menambahkan bahwa sistem pertahanan udara Kyiv ikut diserang.
“Negara itu diserang artileri di sepanjang perbatasan utaranya oleh Rusia dan Belarusia,” kata dinas penjaga perbatasan pada Kamis. Ia menambahkan bahwa pasukan Ukraina pun membalas tembakan.
Pernyataan itu dikeluarkan seorang pejabat kementerian dalam negeri Ukraina, yang melaporkan kota Shchastya yang dikuasai pemerintah Ukraina telah jatuh ke tangan pemberontak timur yang didukung Rusia.
“Layanan penjaga perbatasan Ukraina mengatakan serangan juga terjadi dari Krimea,” tulis informasi Reuters.
Dalam pesan video yang diposting di Facebook setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan peluncuran operasi militer terhadap Ukraina, Zelensky juga menyambutnya dengan darurat militer di seluruh negeri. Ia mengakut telah berbicara melalui telepon dengan Presiden AS Joe Biden.
Ledakan terdengar sebelum fajar Kamis di ibukota Ukraina, Kyiv dan beberapa kota di dekat garis depan dan di sepanjang pantai negara itu.
Koresponden AFP juga mendengar ledakan di kota pelabuhan Laut Hitam Odessa, dekat dengan garis depan daerah kantong pemberontak yang didukung Rusia dan tepat di seberang laut dari Krimea yang diduduki Rusia.
Ledakan juga terdengar di Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina, yang terletak 35 kilometer (20 mil) selatan perbatasan Rusia dan di luar zona timur, di mana Kyiv telah memerangi pemberontak yang didukung Moskow sejak 2014.
Ukraina menutup wilayah udaranya untuk pesawat sipil. Menteri Luar Negeri Dmytro Kuleba mencuit bahwa negaranya menghadapi “invasi skala penuh”.
Lebih dekat ke zona perang timur, dan empat ledakan keras juga terdengar di Kramatorsk, yang berfungsi sebagai ibu kota efektif pemerintah Ukraina untuk zona perang timur.
Lebih banyak ledakan juga terdengar di Mariupol, sebuah pelabuhan di Laut Azov yang menyediakan jembatan darat antara Rusia dan semenanjung Krimea, yang dicaplok Kremlin.
"Operasi militer ofensif Rusia adalah untuk menghancurkan negara Ukraina," kata kementerian luar negeri dalam sebuah pernyataan.
"Pembela kami siap untuk mengusir negara agresor dan akan melakukan segala daya mereka untuk mempertahankan tanah Ukraina," tambahnya. Ia menyerukan sekutu Barat Ukraina untuk "segera" menjatuhkan sanksi baru terhadap Rusia.
Ukraina mengklaim telah menjatuhkan lima pesawat Rusia dan sebuah helikopter, namun, Rusia kemudian membantah klaim tersebut, mengutip RIA Novosti.