Jakarta, Gatra.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, ingin agar Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melibatkan masyarakat lokal dalam pembangunan infrastruktur untuk mengurangi dampak risiko bencana.
“Dalam membangun infrastruktur dalam mengurangi risiko bencana, [Presiden Jokowi] berpesan supaya betul-betul melibatkan masyarakat, terutama masyarakat sekitar di mana infrastruktur itu dibangun karena merekalah yang memiliki sejarah panjang dalam mengahdapi bencana itu,” kata Muhadjir dalam acara penutupan Rakornas BNPB 2022, Kamis, (24/2/2022).
Kata Muhadjir, masyarakat lokal memiliki kesadaran dan ingatan (memori) tertentu soal suatu bencana yang kerap terjadi di lokasi itu. Menurutnya, dari ingatan itu kerap muncul kearifan lokal terkait penanggulangan bencana alam.
Sayangnya, kata Muhadjir, kearifan lokal tersebut sering kali hilang ditelan zaman. Dengan demikian, generasi-generasi mendatang tak mengetahui kearifan lokal tersebut ketika ada potensi bencana lagi.
“Karena sudah hilang jadi diabaikan. Baru setelah kejadian baru kita teringat, ‘Oh iya ya dulu kan nenek moyang kita ngajarin ini,’” kata Muhadjir.
Tak hanya itu, Muhadjir juga berharap BNPB menerapkan budaya kerja ala korporasi atau corporate culture untuk para pejabat BNPB dan jajarannya. Selain itu, ia juga ingin agar BNPB lebih mengedepankan pencegahan dalam menanggulangi bencana, melibatkan kekuatan aparatur pemerintah, dan membangun sistem edukasi kebencanaan.
Semua itu adalah terjemahan Muhadjir terhadap keinginan-keinginan Presiden Jokowi yang disampaikan sehari sebelumnya. Rakornas ini merupakan rangkaian acara BNPB yang berlangsung pada 22-24 Februari di Tangerang, Banten, dengan tema utama “Kolaborasi dan Integrasi dalam Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana.”