Kiev, Gatra.com - Rusia mengevakuasi staff yang bekerja di kedutaan besar dan konsulat jenderal negara itu di Ukraina, hanya satu hari setelah Kementerian Luar Negeri di Moskow mengumumkan kekhawatirannya terhadap keselamatan para personel misi diplomatiknya.
Sebagai infomrasi Rusia saat ini memiliki empat misi diplomatik di Ukraina yang tersebar di empat kota yakni Kiev, Kharkov, Odessa, dan Lviv. Kementerian Luar Negeri Rusia menyebut kantor-kantor tersebut telah menjadi target agresi sejak 2014 silam.
"Dalam situasi saat ini, tugas utama kami adalah menjaga diplomat Rusia dan karyawan kedutaan dan konsulat jenderal," tulis pernyataan resmi Kemenerian Luar Negeri Rusia, Rabu (23/02).
"Untuk melindungi keselamatan dan keamanan mereka, Rusia memutuskan untuk mengevakuasi para personel kantor perwakilan luar negeri Rusia di Ukraina." lanjutnya.
Rusia bukanlah negara pertama yang memutuskan untuk mengevakuasi diplomatnya dari Ukraina. Pada Selasa (22/02), Amerika Serikat (AS) memindahkan seluruh personel misi diplomatiknya di Ukraina ke Polandia. Negara-negara lain telah memilih untuk menutup kedutaan mereka di Kiev, seperti Inggris, yang telah memindahkan kedutaan besar ke Lviv, kota di barat Ukraina.
Krisis di Ukraina dimulai pada 2014, menyusul peristiwa Maidan, ketika protes jalanan yang diwarnai kekerasan menggulingkan pemerintah Presiden Viktor Yanukovich. Konflik menjalar di timur negara itu, ketika dua wilayah Anti-Maidan mendeklarasikan memisahkan diri dari kendali Kiev dan menyatakan wilayah itu sebagai Republik Rakyat Donetsk (DPR) dan Lugansk (LPR).
Baca juga: Trump: Keputusan Mengakui Republik Donetsk & Luhansk Sangat Brilian
Pada Senin (21/01) lalu, DPR dan LPR secara resmi diakui oleh Rusia. Langkah ini dilakukan saat Moskow dituding tengah berencana melancarkan invasi ke Ukraina lantaran menempatkan lebih dari 100.000 tentara di sekitar perbatasannya.