Caracas, Gatra.com - Presiden Venezuela, Nicolas Maduro menegaskan dukungan penuh terhadap langkah Vladimir Putin yang memutuskan memberikan pengakuan atas kedaulatan Republik Rakyat Donetsk (DPR) dan Republik Rakyat Luhansk (LPR).
“Kami menyaksikan peristiwa di Rusia dan Ukraina, tetapi tidak hanya saat ini, kami menyaksikan bagaimana AS dan NATO ingin menghabisi Rusia secara militer, menghentikannya dan mengakhiri dunia yang multipolar ini. Venezuela akan selalu bersama Putin dan Rusia. Semua dukungan untuk Presiden Putin, semua dukungan Rusia," kata presiden Venezuela sebagaimana dilansir RIA Novosti, Rabu (23/02).
Menurut Maduro, konflik yang terjadi saat ini di Ukraina tak lepas dari perlakuan semena-mena Kiev terhadap orang-orang berlatar etnis Rusia di wilayah Donbas.
“Ini akibat dari penganiayaan terhadap orang-orang Rusia di Ukraina timur, dua wilayah memproklamirkan diri sebagai republik rakyat - Donetsk dan Luhansk, tak lebih untuk melindungi diri mereka dari pemusnahan golongan fasis yang memperoleh kekuasaan,” tegas Maduro.
Maduro menilai, Rusia selama ini telah berusaha semaksimal mungkin menghindari terjadinya konflik serius di Ukraina Timur melalui jalur diplomasi.
“Di semua tahap sebelum konflik serius ini terjadi, selalu ada proposal diplomatik untuk berdialog dari Putin, yang menghasilkan kesepakatan Minsk," ujar Maduro.
"Ekstrim kanan yang berkuasa di Ukraina tidak pernah tertarik untuk menyelesaikan konflik melalui dialog, mereka tidak pernah tertarik pada perdamaian, menghormati Rusia. Berkali-kali Putin menawarkan dialog untuk membangun dasar saling pengertian, tetapi elit dan kelompok-kelompok yang berkuasa di Ukraina, mereka lebih suka bergabung untuk melancarkan rencana pengepungan militer Rusia, rencana agresi terhadap Rusia," kata Presiden Venezuela.
Maduro menegaskan bahwa Venezuela menyatakan dukungannya kepada Putin dalam melindungi perdamaian di Rusia dan kawasan tersebut.
"Kami menyatakan dukungan untuk semua inisiatif dialog dan pencarian solusi diplomatik," katanya.