Semarang, Gatra.com - Pemkot Semarang menyiapkan anggaran sebesar Rp125 miliar untuk pembiayaan Universal Health Coverage (UHC). Nantinya anggaran tersebut yang akan dibayarkan kepada BPJS.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, M. Abdul Hakam mengatakan, anggaran tersebut akan diperuntukkan untuk jaminan kesehatan 277 ribu jiwa."Ini ada kesempatan untuk kami masukan skema Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang pembiayaannya dari Kemensos atau pusat," ujarnya, Senin (22/2).
Baca Juga:
Pemkot Semarang Larang Peredaran Daging Anjing untuk Konsumsi
Untuk tahun 2021, jelas Hakam, menelan dana Rp165 miliar yang berasal dari anggaran murni dan anggaran perubahan. Anggaran tersebut untuk membiayai jaminan kesehatan bagi 325.741 jiwa.
Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan Kota Semarang , hingga Januari 2022 sudah ada 1.607.975 jiwa dari total penduduk 1.686.042 jiwa atau 95,37 persen penduduk Kota Semarang yang sudah menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Hakam menyebutkan ada 227.176 jiwa yang tercover dengan menggunakan UHC, sementara 310.720 jiwa masuk kedalam penerima bantuan iuran (PBI) APBN. Kemudian 681.552 jiwa merupakan pekerja penerima upah (PPU), 55.458 bukan pekerja (BU), dan 283.069 pekerja bukan penerima upah (PBPU).
Ketua Komisi D DPRD Kota Semarang, Swasti Aswagati menjelaskan, saat ini banyak sekali keluhan dari masyarakat yang datang ke dewan terkait dengan pelayanan BPJS.
Asti menyatakan, masyarakat bisa langsung melakukan pengaduan langsung jika ada masalah dengan BPJS di rumah sakit, karena memang sudah tersedia petugas BPJS yang bertugas di setiap rumah sakit.