Rembang, Gatra.com - Pemkab Rembang, Jawa tengah mulai menyalurkan bantuan sosial (Bansos) Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) tahun 2022, Selasa (22/2).
Wakil Bupati Rembang Mochamad Hanies Cholil Barro secara simbolis menyerahkan bantuan tersebut kepada salah satu Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Kantor Pos Indonesia.
Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (Dinsos PPKB) Subhan menyebut penyaluran BPNT tahap pertama ini ada 30.660 KPM. Targetnya pada 5 Maret penyalurannya selesai.
"Besarannya sama Rp.200 ribu per bulan. Namun ini diberikan langsung tiga bulan, Januari, Februari, Maret jumlahnya Rp 600 ribu," ucapnya.
Subhan menjelaskan teknis penyalurannya yang dulu melalui Bank BNI dan E-Warung sekarang kebijakan Pemerintah Pusat lewat kantor pos. Kemudian syarat yang harus dibawa penerima BPNT , yakni membawa KTP dan undangan yang dikirim dari Kantor Pos.
Bagi lansia renta dan difabel, petugas kantor pos akan memberikan layanan jemput bola.
"Bagi yang lansia dan difabel, petugas kantor pos akan door to door ke rumah mereka tanpa surat keterangan dari kepala desa. Jadi lebih mempercepat, "katanya.
Terkait tempat penyaluran, tidak selalu di kantor pos, mengingat masih pandemi covid-19. Ada yang disalurkan di kantor pos, di kecamatan dan ada yang di balai desa.
Sedangkan bagi jumlah KPM lebih dari 400, maka waktu penyaluran dua tahap. Pengambilan pagi pukul 08.00 - 11.00 WIB dan penyaluran siang pukul 11.00- 15.00 WIB.
Wakil Bupati mengatakan pantauan hari pertama ini sudah cukup bagus. Mekanisme antrian juga dinilai sudah rapi.
Dari sejumlah penerima mereka lebih senang tunai dibanding bantuan berupa sembako.
Gus Hanies berpesan penyaluran ke depan diusahakan lebih baik lagi, meskipun kali ini sudah rapi.
"Yang mengantri harus disediakan ruang tunggu atau kursi seperti ini sebelum mereka masuk, " ujarnya.
Salah satu penerima BPNT asal desa Sumberjo Kecamatan Rembang, Trimah mengaku bersyukur atas bantuan yang diterimanya. Bantuan yang diberikan nantinya akan digunakan untuk membeli kebutuhan rumah tangga.
"Alhamdulillah angsal 600 (dapat Rp 600 ribu). Seneng arta ngeten iki (senang uang tunai seperti ini dari pada sembako), saget sesuai kebutuhan," ungkap nenek berusia 75 tahun itu.