Home Kalimantan Kepala BI Kalsel: Perekonomian Diperkirakan Tumbuh 5 Persen Tahun 2022

Kepala BI Kalsel: Perekonomian Diperkirakan Tumbuh 5 Persen Tahun 2022

Banjarmasin, Gatra.com - Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kalimantan Selatan sampai dengan Triwulan IV 2021 tumbuh sebesar 3,48 persen. Dari sisi penawaran, sumber pertumbuhan ekonomi tertinggi berasal dari Lapangan Usaha (LU) Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial sebesar 10,89 persen.

Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Kalimantan Selatan, Imam Subarkah membeberkan, dari sisi permintaan pertumbuhan tertinggi, bersumber dari Komponen Ekspor Barang dan Jasa yang mencapai 19,02 persen.

"Secara tahunan, PDRB Kalsel pada Triwulan IV 2021 tumbuh sebesar 5,55 persen, lebih tinggi dari Q3 yang sebesar 4,88 persen," ujar Imam dalam acara Bincang Media dengan jurnalis ekonomi Kalsel, Selasa (22/2).

Dipaparkannya, pertumbuhan ini lebih tinggi dari regional Kalimantan (4,31%) dan menempati posisi ketiga di regional Kalimantan, setelah Kalteng (7,61%) dan Kaltara (7,08%).

Imam juga membeberkan catatan aktivitas ekonomi Kalsel Triwulan IV 2021 yaitu nilai ekspor komoditas unggulan batu bara mengalami peningkatan, baik secara triwulanan maupun tahunan. Kemudian, siklus musiman tanaman pangan di Kalsel telah melewati musim panen di triwulan sebelumnya, sehingga pada triwulan IV memasuki zona kontraksi.

Selanjutnya, beber Imam, realisasi pengadaan semen dari Asosiasi Semen Indonesia (ASI) mengalami peningkatan sebesar 3,39 persen secara y-on-y. Penumpang angkutan udara yang berangkat juga mengalami peningkatan 8,80 persen secara y-on-y.

"Neraca perdagangan luar negeri Kalsel Tahun 2021 mengalami surplus dan meningkat 55 persen dibandingkan tahun 2020. Nilai ekspor mengalami kenaikan sebesar 53,64 persen, sedangkan nilai impor menurun 20,65 persen dibandingkan tahun 2020," bebernya.

Perekonomian Kalimantan Selatan tahun 2022 diperkirakan BI akan tumbuh pada kisaran 4-5 persen, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan 2021.

"Pertumbuhan didorong oleh LU Industri Pengolahan, LU Pertambangan dan LU Konstruksi. LU Pertambangan diperkirakan meningkat sejalan dengan peningkatan kuota produksi batubara nasional dari sekitar 625 Juta ton pada 2021 menjadi 663 juta ton pada 2022," bebernya.

Untuk investasi, lanjut Imam, diperkirakan meningkat sejalan implementasi OSS RBA (Online Single Submission – Risk Based Approach) dan rencana pembangunan smelter nikel dan KEK di wilayah Tanah Bumbu. Sementara itu ekspor diperkirakan meningkat sejalan permintaan komoditas unggulan Kalimantan Selatan, yaitu batubara dan CPO dari negara mitra dagang maupun dari domestik.

90