Jakarta, Gatra.com – PT Pos Indonesia optimistis mampu mencapai taget penyaluran dana Bantuan Program Sembako (BPNT) dari Kementerian Sosial (Kemensos) kepada 18,8 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dalam dua pekan.
Direktur Bisnis dan Jaringan Keuangan PT Pos Indonesia, Charles Sitorus, dalam keterangan pers yang diterima pada Senin (21/2), menyampaikan, percepatan penyaluran Bansos BPNT ini sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Bahwa program saat ini adalah program bantuan sembako, bukan lagi Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), karena saat ini bantuan diberikan secara tunai bukan non-tunai,” ujarnya.
Penyaluran dana BPNT tahun 2022 dilakukan untuk tiga bulan sekaligus, yakani Januari, Februari, dan Maret. KPM menerima bansos dalam bentuk uang tunai sejumlah Rp200 ribu per bulan. Karena dibayarkan sekaligus untuk tiga bulan, maka uang yang diterima KPM sejumlah Rp600 ribu.
Pos Indonesia diberikan target menyalurkan dana bantuan program Sembako secara tunai tahun 2022 tahap awal kepada 18,8 juta KPM di seluruh Indonesia dalam waktu 14 hari karena pemerintah mengharapkan dana Bansos ini bisa segera digunakan masyarakat.
Dibandingkan Bantuan Sosial Tunai (BST) sebelumnya, penyaluran bansos sembako atau BPNT kali ini memberikan keuntungan bagi Kemensos, yakni dalam hal kelengkapan data.
Untuk diketahui, ketika petugas juru bayar datang mengantarkan bansos ke rumah KPM, akan dilakukan verifikasi data berupa pencocokan NIK KTP dengan undangan yang diterima KPM, pencocokan wajah penerima menggunakan (face recognition), memotret rumah KPM, dan dilakukan geo tagging.
“Penggunaan biometrik melalui face recognition ini kita sambungkan dengan Disdukcapil. Ini yang membedakan dengan BST sebelumnya. Jadi, selain menyalurkan dana bansos, Kemensos juga sekaligus melakukan pemutakhiran data yang dilakukan oleh PT Pos Indonesia,” kata Charles.
Penyaluran BPNT secara tunai dilakukan serentak di seluruh Indonesia mulai Minggu, 20 Februari 2022. Salah satunya dilakukan di wilayah Regional 3 Jawa Barat. Ririn Febriyani, juru bayar pembayaran dana program sembako atau BPNT tahun 2022, di kantor cabang utama Bandung, Jawa Barat, menyebutkan diberikan target menyalurkan bansos kepada 44.051 KPM di Bandung.
Dalam menyalurkan bansos, petugas juru bayar sudah divaksin dan tetap mentaati protokol kesehatan (prokes). Petugas dilengkapi masker, face shield, dan sarung tangan. Ketika menyerahkan bansos, Ririn menyebutkan, petugas sekaligus mengedukasi warga agar uang bansos digunakan untuk membeli kebutuhan pokok.
“Kita mengedukasi warga agar uangnya dibelikan sembako, sayur, dan buah-buahan agar lebih bermanfaat. Tidak diperbolehkan untuk membeli rokok dan minuman keras,” ujarnya.
Salah satu penerima bansos, Rohimah, warga Kelurahan Ancol, Kota Bandung, mengaku menggunakan uang bansos tersebut untuk membeli kebutuhan sehari-hari, yakni beras, sayur, dan lauk.
“Bantuan ini sangat meringankan. Terima kasih kepada pemerintah dan pihak terkait atas bantuan ini,” katanya.
Rohimah merasa beruntung karena bantuan kali ini diterima langsung tanpa harus keluar rumah dan mengantre di masa PPKM ini. Uangnya pun langsung bisa digunakan untuk membeli kebutuhan hidupnya.
Senada dengan Rohimah, Toto Karmini, warga Kelurahan Ancol, Kota Bandung, mengatakan, uang bansos yang diterima sangat membantu meringankan beban ekonomi keluarganya. “Alhamdulillah, bansos ini bisa membantu meringankan beban ekonomi. Saya sangat berterima kasih,” katanya.
Mengenai metode penyaluran yang diantarkan langsung oleh petugas Pos ke rumah penerima, Toto menyampaikan, ini sangat memudahkan penerima, terutama bagi lansia sepertinya.
"Sebelumnya, bantuan sembako diambil sebulan sekali di agen atau e warong. Di sana mengantre dari pagi sampai siang. Nenek sudah tua, kalau mengambil ke Kantor Pos harus ada yang mengantar. Kalau Bansos yang sekarang diantar langsung uangnya oleh petugas Pos ke ruah,” katanya.
Siti Nuraeni, KPM Bansos di Kota Bandung, juga mengaku sangat terbantu. Terlebih lagi, Bansos diantar langsung oleh petugas Pos ke rumah sehingga tidak perlu antre. “Saya terima uang Rp 600 ribu untuk tiga bulan. Ya, dicukup-cukupin saja," katanya.
Siti bersyukur karena Bansos ini sangat membantu meringankan beban ekonomi keluarganya di tengah pandemi Covid-19. Terlebih lagi, saat ini penghasilan suaminya dari usaha sablon sedang tidak menentu.
“Harapannya, semoga bantuan ini bisa terus ada. Terima kasih kepada pemerintah atas program bantuan sembako ini. Terima kasih juga kepada PT Pos Indonesia yang sudah menyalurkan bantuan ini langsung ke rumah kami,” katanya.