Moskwa, Gatra.com - Pengungsi dari dua wilayah kantong separatis Ukraina, yakni Donetsk dan Luhansk dikabarkan terus berdatangan ke wilayah Rusia. Terbaru, Kepala Kementerian urusan Situasi Darurat Federasi Rusia, Alexander Chupriyan melaporkan bahwa sekitar 61 ribu pengungsi Ukraina telah menyeberang melewati perbatasan.
"Jumlah orang yang datang dari dua wilayah itu telah meningkat menjadi 61.000," kata Chupriyan sebagaimana dilansir RIA Novosti, Senin (21/02).
Ketegangan di wilayah Donbass telah meningkat dalam beberapa hari terakhir. Baku tembak antara kelompok separatis dan pasukan keamanan Ukraina terus terjadi.
Untuk diketahui, Donetskiy Basein atau yang kerap disingkat Donbass merupakan wilayah di bagian timur Ukraina yang didominasi masyarakat penutur bahasa Rusia. Dua wilayah di Donbass masing-masing telah memploklamirkan melepaskan dari Ukraina sejak 2014 silam, yakni Republik Rakyat Luhansk (LPR) dan Republik Rakyat Donetsk (DPR).
Pimpinan DPR dan LPR mengumumkan evakuasi sementara warga ke wilayah Rusia, di kota Rostov sehubungan dengan ancaman militer Ukraina. Kalangan wanita, anak-anak dan orang tua menjadi prioritas dalam evakuasi ini.
Ketua DPR Denis Pushilin, menyebut Presiden Ukraina Vladimir Zelensky akan segera memerintahkan militer melancarkan serangan di Donbass, untuk melaksanakan rencana pengepungan DPR dan LPR. Pada Sabtu (19/02), pimpinan DPR dan LPR telah menandatangani dekrit terkait mobilisasi penduduk.