Jakarta, Gatra.com - Kinerja wasit dalam memimpin jalannya pertandingan Liga menjadi sorotan. Publik menilai kinerja wasit tidak memuaskan. Hal ini tampak dari media sosial, di mana para warganet ramai berkomentar dan membagian video yang memuat sejumlah keputusan kontroversial dari sang pengadil lapangan.
Sekjen PSSI, Yunus Nusi mengungkapkan bahwa PSSI merespons cepat polemik tersebut dengan mengumpulkan seluruh perangkat pertandingan dari Liga 1, 2 & 3 secara daring pada Senin (21/02).
Yunus menuturkan tujuan diadakannya pertemuan itu agar dalam sisa kompetisi Liga 1 dan Liga 3 kinerja wasit dapat terus ditingkatkan.
"Sekarang zaman digital. Semua kinerja kalian (wasit) bisa terpantau melalui media sosial. Kalau ada yang tidak beres dalam kepemimpinan wasit, pasti akan cepat tersebar. Kalau kabarnya negatif yang dirugikan pasti PSSI," kata Yunus.
Lebih lanjut, Yunus mengungkapkan, PSSI akan memberikan saksi tegas kepada wasit yang dianggap sudah keterlaluan kesalahannya dalam memimpin pertandingan. Wasit-wasit itu juga dipastikan akan mendapatkan sanksi berat dan tidak akan ditugaskan dalam rentang waktu tak terbatas.
Di samping itu, terkait banyaknya sorotan terhadap wasit yang memimpin Liga 3, PSSI akan menugaskan wasit-wasit Liga 2 dalam sisa kompetisi tersebut. Harapannya, kompetisi Liga 3 dapat berjalan secara fair play tanpa diwarnai banyak keputusan wasit yang kontroversial.
"Sebetulnya memimpin Liga 3 itu adalah sarana wasit untuk naik kelas ke Liga 2 dan Liga 1. Tetapi, bagaimana mau naik kelas jika memimpin laga Liga 3 saja banyak diprotes dan sering membuat kesalahan. Jadi wasit-wasit itu harus terus belajar dan jangan mengulangi kesalahan yang sama," ujar Yunus.
Untuk diketahui, Liga 3 telah memasuki babak 32 besar dan hanya menyisakan satu laga. Selepas itu, babak 16 besar nasional dijadwalkan akan digelar mulai 6-13 Maret. Kemudian langsung masuk babak semifinal pada 26-27 Maret serta babak final pada 30 Maret.