Washington, D.C, Gatra.com - Amerika Serikat memperingatkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bahwa mereka memiliki informasi soal Rusia memiliki daftar warga Ukraina yang "akan dibunuh atau dikirim ke kamp" jika terjadi invasi.
Surat tersebut dikirim ke kepala hak asasi manusia di PBB yang diperoleh AFP pada Minggu (20/2).
Surat itu, datang ketika Washington memperingatkan invasi segera dilakukan pasukan Rusia yang kini berkumpul di dekat perbatasan Ukraina . AS "sangat prihatin" dan memperingatkan potensi "bencana hak asasi manusia".
“AS memiliki informasi yang dapat dipercaya yang menunjukkan pasukan Rusia membuat daftar orang Ukraina yang diidentifikasi untuk dibunuh, atau dikirim ke kamp-kamp setelah pendudukan militer," kata surat itu, dikutip AFP, Senin (21/2).
"Kami juga memiliki informasi yang kredibel bahwa pasukan Rusia kemungkinan akan menggunakan langkah-langkah mematikan, untuk membubarkan protes damai atau melawan latihan damai dari perlawanan yang dirasakan dari penduduk sipil," kata pesan yang ditujukan kepada Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia, Michelle Bachelet.
Alam catatan, yang ditandatangani Bathsheba Nell Crocker, duta besar AS untuk PBB di Jenewa, memperingatkan invasi Rusia ke Ukraina dapat membawa pelanggaran seperti penculikan atau penyiksaan, dan dapat menargetkan pembangkang politik dan agama serta etnis minoritas.
Menurut perkiraan AS dan sekutu Barat, Rusia telah menempatkan lebih dari 150.000 tentara di dekat perbatasan Ukraina, dalam beberapa pekan terakhir.
Moskow membantah berencana menyerang tetangganya, meski masih meminta jaminan bahwa Ukraina tidak akan pernah bergabung dengan NATO, dan bahwa aliansi Barat akan menarik pasukan dari Eropa Timur. Namun tuntutan itu ditolak Barat.