Banjarbaru, Gatra.com- Persoalan sampah di Kalimantan Selatan (Kalsel), masih belum bisa diselesaikan dengan baik. Peran serta seluruh komponen masyarakat memegang kunci keberhasilan dalam membantu mengatasi persoalan sampah di provinsi berjuluk 'Bumi Lambung Mangkurat' itu.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalsel, Hanifah Dwi Nirwana mengungkapkan, pola hidup masyarakat, peningkatan jumlah penduduk dan gaya hidup, adalah tantangan besar dalam pengelolaan sampah. "Pandemi Covid-19 dan meningkatnya gas rumah kaca adalah situasi yang dihadapi dunia saat ini, termasuk Kalsel," ujar Hanifah kepada Gatra.com di Banjarbaru, Senin (21/2).
Disampaikannya, dari data sistem informasi pengelolaan sampah nasional tahun 2021, timbulan harian sampah di Kalsel setiap harinya 989,83 ton atau 359,97 ribu ton per tahun.
"Pencapaian ditargetkan 24 persen. Pengurangan baru 14,57 persen. Penanganan sampah yang ditargetkan 74 persen baru bisa tercapai 63,74 persen," bebernya.
Hanifah menyebut, Kalsel akan terus menyempurnakan pengelolaan sampah di tempat pemrosesan akhir (TPA) melalui penerapan pengelolaan sampah lanjutkan. "Salahsatunya dengan menggunakan teknologi, menjadikan sampah sebagai bahan bakar alternatif, ini opsi penting kita," cetusnya.
Bukan itu saja, lanjut Hanifah, upaya penurunan gas rumah kaca juga dilakukan Pemprov Kalsel melalui lucos - locus proklim. Pengurangan sampah terus dilakukan dengan membangun kapasitas masyarakat. "Kalsel melakukan upaya meningkatkan kapasitas masyarakat di level tapa melalui desa Sasangga Banua, membangun kemampuan masyarakat bagaimana masyarakat desa mampu mengelola sampah dengan baik," ujarnya.
Pada Hari Peduli Sampah Nasional 21 Februari 2022 yang jatuh hari ini, Hanifah pun mengajak semua pihak berkomitmen dan berkolaborasi membangun kesadaran dalam penanganan sampah di Kalsel. "Bijak kelola sampah, kurangi sampah, pilah sampah mulai dari kita dan mulai hari ini untuk lingkungan Kalsel yang lebih baik, Kalsel bersih, Kalsel maju, makmur, sejahtera dan berkelanjutan sebagai gerbang ibu kota negara," tukasnya.