Home Sumbagsel Sumsel Luncurkan Gerakan Literasi Bahasa Isyarat Pertama di Indonesia

Sumsel Luncurkan Gerakan Literasi Bahasa Isyarat Pertama di Indonesia

Palembang, Gatra.com - Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), meluncurkan Gerakan Literasi Bahasa Isyarat bagi kaum disabilitas pertama kali di Indonesia yang berlangsung di Taman Budaya Sriwijaya, Minggu (20/2).

Gubernur Sumsel, Herman Deru, meyakini peningkatan literasi di wilayahnya akan terus meningkat dengan kehadiran gerakan tersebut. Secara harfiah bahasa isyarat tak cukup hanya dengan mengetahui alfabethnya saja, melainkan lebih dari itu.

“Ya, yang sangat penting juga mengetahui gesture tubuh, karena gesture memberikan arti yang berbeda, sesuai dengan cara masing-masing," jelasnya.

Menurut dia, ini satu langkah perhatian yang menyentuh semua stakeholder baik pemerintah daerah maupun swasta. "Mampu berkomitmen memberikan hak dan kesempatan yang sama bagi penyandang disabilitas,” ujarnya.

Karena itu, pihaknya pun mengajak penggiat literasi mulai dari bunda literasi untuk memperluas literasi bahasa isyarat. Dimana hal tersebut dapat menggali ilmu pengetahuan yang akan membantu kaum disabilitas.

“Gagasan ini harus diperluas oleh penggiat literasi, bunda literasi, kemudian dilanjutkan ke sekolah negeri, untuk kita berikan hak yang sama untuk para disabilitas,” katanya.

Pihaknya juga mengimbau untuk seluruh stakeholder terkait dapat memperhatikan aksesibilitas dari penyandang disabilitas. “Buatkan fasilitas-fasilitas yang akan mempermudah pelayanan bagi kaum disabilitas. Teurutama terkait rasa keadilan dalam hal pelayanan untuk mereka,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perpustakaan Provinsi Sumsel, Fitriana, menyampaikan jika Gerakan Literasi Bahasa Isyarat ini merupakan pertama kali di Indonesia.

Itu juga sejalan dengan peran perpustakaan dimana 10% manajemen koleksi dan 70% tranfser knowledege.

Menurutnya, gerakan itu bertujuan untuk kesetaraan informasi dan hak literasi untuk penyandang disabilitas tuli di Sumsel.

Kemudian, membuka kesempatan pekerjaan bagi para disabilitas tuli sebagai juru bahasa isyarat, serta membangun sinergi antara penyandang disabilitas tuli dan pegiat literasi.

“Pada tahun 2022 ini capaian grafik peningkatan literasi di Provinsi Sumsel meningkat 14,57%. Itu melampaui target nasional sebesar 13,53 persen,” katanya.

1263