Banjarmasin, Gatra.com- Mayoritas warga Kota Banjarmasin keberatan dan menolak ibu kota provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), pindah ke Kota Banjarbaru. Salah satu yang paling keras menolak adalah tokoh masyarakat Kota Banjarmasin yang juga Ketua LSM Forum Rakyat Peduli Bangsa dan Negara (Forpeban), Din Jaya.
"Kita dengan tegas menolak kalau Banjarbaru dijadikan ibu kota Provinsi Kalsel menggantikan Kota Banjarmasin. Dibalik pemindahan ibu kota Kalsel itu, kami yakin ada kepentingan dari kelompok-kelompok tertentu," ujar Din Jaya kepada Gatra.com di Banjarmasin, Ahad (20/2).
Aktivis yang getol menyuarakan aspirasi rakyat itu mengatakan, selama ini Kota Banjarmasin aman-aman saja dan tidak ada warga Banjarmasin yang meminta ibu kota provinsi agar dipindahkan ke Banjarbaru.
"Kami dalam waktu secepatnya akan melakukan aksi demo di DPRD Kalsel untuk menyampaikan penolakan dan minta kejelasan apakah ada anggota dewan yang mendukung pemindahan ini," tegasnya.
Din Jaya berujar, kalau dipaksakan juga ibu kota provinsi pindah ke Banjarbaru, maka dapat dipastikan akan terjadi kerancuan. "Apa sih keistimewaan Banjarbaru. Bagi yang setuju dengan pemindahan berarti mereka tidak menghargai sejarah. Kalau terus dipaksakan, maka akan banyak terjadi aksi penolakan atau aksi demo," ujarnya.
Sementara itu, anggota DPR RI asal Kalsel, Muhammad Rifqinizamy Karsayuda mengaku menghormati seluruh pandangan atau pendapat yang disampaikan masyarakat Kota Banjarmasin.
"Namun izinkan kami juga menyampaikan bahwa proses diseminasi telah dilangsungkan," ujarnya kepada Gatra.com, Ahad (20/1).
Bahkan Rifqi meminta kepada Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor untuk melakukan diseminasi dengan masyarakat dan pemerintah kota Banjarmasin.
"Pendapat akhir gubernur Kalsel bulan lalu menyatakan tidak ada masalah. Usulan pemindahan ibu kota provinsi sendiri adalah usulan Pemprov Kalsel pada masa Gubernur Rudy Ariffin," ujarnya.
Sementara itu, Staf khusus Gubernur Kalsel bidang Ekonomi dan Pembangunan, Mawardi mengaku senang dengan pindahnya ibu kota provinsi ke Banjarbaru.
"Secara otomatis, dalam waktu dekat tidak menutup kemungkinan akan di bangun rumah dinas gubernur, rumah dinas wakil gubernur serta kantor DPRD Provinsi di kota Banjarbaru, dan bisa saja dana tersebut di dapat dari dana bantuan pusat," ujarnya kepada Gatra.com, Ahad (20/2).
Dengan pindah ke Banjarbaru, beber Mawardi, maka investor akan berlomba masuk untuk berinvestasi ke Banjarbaru, dimana hal ini bisa menjadi trend positif untuk meningkatkan perekonomian Kalsel.
"Selama bidang perekonomian bisa mengambil langkah-langkah positif untuk memanfaatkan dan memaksimalkannya, tentunya bisa meningkatkan pendapatan daerah dari perpajakan serta perputaran keuangan dari dampak pembangunan," ujarnya.